Rabu 19 Jul 2017 13:40 WIB

Mencicipi Keseimbangan Rasa dari Racikan Mixologist

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Minuman hasil racikan mixologist.
Foto: Republika/Reja Irfa Widodo
Minuman hasil racikan mixologist.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Mixologist diharapkan mampu membuat sebuah suguhan minuman yang memuaskan konsumen. Terlebih dengan proses pembuatan yang cukup rumit, seorang Mixologist diharapkan terus bisa menciptakan kreasi baru minuman, yang memiliki cita rasa baru, unik, dan orisinal.

Menurut Mixologist dari restoran Baxter Smith, Doni Donio, ketajaman indra perasa, khususnya lidah, menjadi unsur penting untuk menjadi seorang Mixologist. Mixology adalah sebuah seni atau ilmu dalam meracik minuman dari berbagai bahan makanan. Meski memiliki tugas yang sama dengan seorang bartender, namun Mixologist membawa proses peracikan minuman ke tingkat yang lebih tinggi.

Pasalnya, seorang Mixologist harus bisa meracik sebuah suguhan minuman yang benar-benar baru dan orisinal. Minuman-minuman itu pun diracik dari berbagai bahan-bahan makanan. ''Misalnya, saya lebih sering melakukan eksperimen dan meracik minuman dari bahan-bahan herbal, seperti jahe dan sereh,'' tutur Doni saat ditemui di Baxter Smith, Jalan Suryo, Senopati, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Doni pun memberi contoh, salah satu minuman hasil kreasinya adalah Mocktail Ginger Breeze. Minuman yang menjadi salah satu andalan dari restoran Braxter Smith ini terbuat dari campuran ekstrak dari jahe dan buah leci. Selain itu ada pula pelengkap rasa dari sirup leci, jus leci, jus apel, dan ginger ale. Rasa yang timbul dari minuman tersebut adalah sedikit manis dan kemudian diikuti sensasi hangat di tenggorokan. Meski disajikan dalam keadaan dingin, tapi sensasi hangat dari jahe tetap terasa.

Doni menyebutkan, sebenarnya tidak ada kriteria pasti yang digunakan untuk menilai sebuah minuman itu enak atau tidak. Namun, secara umum, menurut Doni, harus ada keseimbangan rasa dalam sebuah minuman. ''Nah, Mixologist itu harus bisa mengatur tingkat keasaman dan manis. Sebenarnya dua rasa itu yang dapat muncul dalam sebuah minuman. Karena itu, minuman itu harus bisa seimbang antara rasa manis dan rasa asam,'' kata Doni, yang telah berkarier sebagai Mixologist selama lebih dari tujuh tahun tersebut.

Tidak berhenti hanya di daftar menu, Doni menuturkan, seorang Mixologist juga mesti bisa menerima 'tantangan' dari konsumen. Tantangan itu berupa membuat minuman dari bahan-bahan yang telah secara khusus dipilih oleh konsumen. Seorang Mixologist harus bisa menciptakan minuman yang dapat memuaskan konsumen dan sesuai dengan pesanan konsumen.

Bahkan, Doni menuturkan, jika memang minuman hasil kreasi atau pesanan dari konsumen ternyata tidak enak, maka konsumen tersebut tidak perlu membayar. ''Kalau memang minuman tersebut tidak enak, maka konsumen tersebut tidak perlu membayar minuman itu,'' tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement