Kamis 22 Jun 2017 22:44 WIB

Jajan Story, Menjual Kue Juga Sejarah di Baliknya

Rep: DESY SUSILAWATY/ Red: Indira Rezkisari
Kue tradisional dari Jajan Story.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Kue tradisional dari Jajan Story.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketika Anda membeli kue tradisional, pernahkah Anda memikirkan bagaimana sejarah tentang kue tersebut? Bagaimana asal muasal kue itu, bagaimana membuatnya, juga bagaimana kue tersebut bisa eksis sampai saat ini.

Nah, kali ini ada tempat jualan kue tradisional Indonesia yang juga menyajikan cerita di balik kue-kue yang dijajakan. Namanya Jajan Story. Nama ini merupakan gabungan dari kata jajan yang dalam bahasa Indonesia berarti membeli baik untuk kue, nasi dan lainnya, digabung dengan kata story yang dalam bahasa Inggris artinya cerita.

Pendiri Jajan Story, Wulandari menjelaskan Jajan Story adalah wadah di mana mereka mengapresiasi pembuat-pembuat kue tradisional. Karena sekarang ini tidak banyak orang yang mengekspos mereka. Dan banyak orang membeli kue di beberapa toko kue, tapi tidak pernah tahu bahwa kebanyakan kue-kue di sana adalah kue konsinyasi, kue-kue yang sebagian besar dimasak oleh ibu-ibu rumahan untuk dijual putus oleh toko-toko tersebut.

“Bedanya di Jajan Story menceritakan kue ini dibikin oleh siapa, kemudian ceritanya kenapa beliau-beliau ini dari awalnya unik-unik dan luar biasa bernilai untuk kita angkat,” jelasnya.

Jajan Story yang baru hadir empat bulan ini mengangkat cerita para mitra-mitranya baik itu dari pembuat kue, UKM, maupun home industry. Jadi secara umum bisa diartikan sebagai “membeli cerita” di mana produk jajanan ini mengandung cerita dalam proses pembuatannya, karena rasa kue yang nikmat ditambah dengan cerita kehidupan sang mitra akan jajanan-jajanan yang ia cipatakan akan lebih menyentuh pelanggan secara psikologis.

Seperti kue awug-awug. Ibu Jamilah menjual kue awug-awug setelah ia benar-benar ditinggal suami, kemudian tidak punya pekerjaan. Dia hanya memiliki keahliannya membuat kue. “Jadi nilai-nilai kemanusiaan yang juga ingin saya angkat, bukan hanya mereka yang menghargai heritage bangsa ya, kue-kue ini benar-benar kekayaan kita semua. Mereka ini sebenarnya pejuang-pejuang yang melestarikan, kenapa saya bikin ada story-nya karena ceritanya kuat-kuat sekali, diantara semua kue yang kita tampilkan,” ujarnya.

Saat ini Jajan Story sudah memiliki ratusan mitra dari Jabodetabek. Menurutnya di dunia bisnis yang sangat bersaing ini, Jajan Story hanyalah seperti embrio yang baru akan tumbuh. Tentu saja mereka membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

“Karena pekerjaan ini bukan pekerjaan sepele, ini pekerjaan kita semua, untuk sama-sama mengapresiasi apa yang menjadi kekayaan Indonesia. Saya punya mimpi bersaing dengan kue-kue yang ada di mal, yang luar biasa bertumbuh, anak-anak antri luar biasa panjang, saya ingin mereka mengantri ini semua.PR kita bagaimana mengemas secara packaging secara promosi, segala macam, itu memang harus lebih menarik, itu PR kita semua,” ujarnya.

Tujuan utama Jajan Story sangatlah sederhana, namun juga sangat bernilai moral. Mereka bertujuan untuk membantu para mitra-mitra mereka, para ibu rumah tangga, para pekerja dari berbagai profesi, para pelaku UKM,  untuk sama-sama membangun jaringan, sukses bersama dalam rangka mengangkat kembali jajanan Indonesia menjadi jaya di rumah sendiri. “Kami akan menjadi pelopor gerakan #revolusijajajananindonesia agar jajanan Indonesia bisa menjadi gaya hidup dan menjadi pilihan utama,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement