Selasa 06 Jun 2017 14:12 WIB

Kematian Chris Cornell Bukan Disebabkan Obat

Rep: Nora Azizah/ Red: Esthi Maharani
Batu nisan musisi Chris Cornell di Hollywood Forever Cemetery.
Foto: AP
Batu nisan musisi Chris Cornell di Hollywood Forever Cemetery.

REPUBLIKA.CO.ID, Kematian pentolan Soundgarden, Chris Cornell, bukan disebabkan obat-obatan terlarang. Hasil autopsi yang dilakukan Michigan's Wayne County Medical Examiner melaporkan, Cornell tewas akibat bunuh diri. Laman Time mengabarkan, pada saat kematiannya Cornell memang tengah menggunakan obat-obatan. Namun hal tersebut bukan pemicu kematian Cornell.

Autopsi tubuh Cornell memang menemukan reaksi zat sejenis barbiturates, kafein, dan lorazepam. Namun reaksi tersebut wajar ditemukan dalam jenis obat penghilang rasa cemas. Sejumlah zat lain, seperti ativan dan naloxone juga terdapat di dalam tubuh Cornell. Kandungan tersebut diketahui terdapat pada obat-obatan untuk penghilang overdosis terhadap penyakit.

Seperti diberitakan sebelumnya, Cornell ditemukan tewas pada 18 Mei 2017 lalu di kamar hotel pribadinya. Vicky Cornell sang istri mengatakan, tingkah laku suaminya memang sedikit aneh satu hari sebelum kematiannya.

"Orang yang mengenal Cornell dengan baik pasti akan sadar tingkah lakunya berbeda pada saat itu," ujar Vicky. Vokalis band rok asal Amerika tersebut meninggal di usia 52 tahun.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement