Selasa 11 Apr 2017 08:42 WIB

Bagi Chef Bara, Cita Rasa adalah Urusan Pribadi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Chef Bara Pattiradjawane
Foto: dok Sambal ABC
Chef Bara Pattiradjawane

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chef Bara Pattiradjawane mengatakan jangan pernah membatasi diri untuk melakukan eksplorasi rasa. Tidak melulu harus makan yang itu-itu saja, seperti yang sudah diwariskan nenek moyang kita dulu. Bisa saja kita mencoba rasa lain dengan memadukan rasa otentik dengan tambahan saus sebagai pendamping.

"Saya juga pernah makan petai dalam saus cokelat. Saya memang begitu dari kecil. Saya selalu mencoba makan apapun yang ada di meja. Ada pete, ada saus cokelat, saya cocol saya makan. Oh ternyata saya enggak suka rasanya. Bukan masalah enak enggak enak di sini, tapi masalah suka dan tidak suka. Ini kebiasaan gila. Melatih lidah saya, kalau rasa ini campur rasa ini apa yang terjadi. Ingin mengetahui apa sih yang enak," jelasnya

Ia juga mengatakan sering mengajari temannya saat melarang anak mereka makan sesuatu. Misalnya makan manis dengan pedas. “Saya suka bilang sama teman saya, misalnya dia bilang ke anaknya, jangan makan pakai itu. Saya bilang ke teman saya, jangan gitu, biar saja dia coba, kalau dia bilang enggak enak, dia enggak akan makan. Itu kan lidah, lidah masalah pribadi, kita tidak bisa mengontrol itu enak atau tidak enak. Suka atau tidak suka. Kalau ada yang bilang enggak enak sama makanan tertentu, belum tentu buat orang lain tidak enak. Masalahnya adalah suka dan tidak suka terhadap makanan tertentu,” tambahnya.

Misalnya saja makanan manis yang juga enak disantap bersama saus sambal adalah kue cubit. Kue yang berbentuk acak bertabur butiran cokelat ini menjadi berbeda jika dicocol saus sambal yang pedas. Bisa juga cheese cake dipadankan dengan saus sambal. Namun untuk kue keju dengan saus sambal ini, menurut salah satu orang yang mencicipinya, rasanya sedikit tidak cocok.

Tapi berbeda selera dari Chef Bara. Menurutnya, bakpia rasa keju sangat enak bila dimakan bersama saus sambal. Begitu juga dengan bakpia cokelat, tapi tidak untuk bakpia kacang hijau. “Bakpia keju kan kejunya ada manisnya sedikit, saya pribadi manis pedas doyan. Terus keju ada gurih-gurihnya, terus itu kan ada lapisan dari tepung kering-keringnya. Terus kalau kita cocol, tapi jangan kebanyakan, cocol sedikit. Pas masuk mulut kamu dapat sensasi, apalagi kalau bakpia baru jadi, masih panas, kejunya masih agak leleh. Masuk mulut, agak asin dapat manis, garing karena baru jadi, terus ada pedasnya dari sambal, musti coba,” ujarnya.

Selain makanan manis yang ia tambahkan dengan saus sambal. Ia juga pernah mencoba makanan asam, pahit dan asin. Bahkan ia menambahkan kategori pedas yang dipadankan dengan saus sambal. "Di Indonesia ditambahkan rasa pedas. Tapi rasa pedas bisa masuk keempat elemen rasa. Pahit kasih pedas enak, manis kasih pedas enak banget, asam dan asin ditambah pedas akan berikan satu sensasi baru," jelasnya.

Menurutnya, orang Indonesia perlu lebih banyak mengeksplorasi lidahnya. Sedari kecil orang Indonesia tahunya kalau makan pempek cocoknya dengan cuko. Atau makan otak-otak dengan saus kacang. Ia mengajak bereksperimen mendobrak bagaimana lidah bisa mendapatkan satu rasa baru. "Makanan bisa membuat emosional, happy, marah atau sedih."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement