REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Air terjun Damarwulan dan Air terjun Anjasmoro yang berada di Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo merupakan salah satu destinasi wisata alam yang baru di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Saya bangga terhadap potensi desa karena sekarang masyarakat sudah mulai mengelola Air terjun Damarwulan dan Anjasmoro yang merupakan lokasi wisata baru yang dikunjungi banyak banyak wisatawan," kata Kepala Desa Sumbersalak Abdul Haki di desa setempat, Ahad (26/2).
Ia berharap lokasi wisata air terjun itu menjadi ikon Desa Sumbersalak karena keindahannya sangat memukau, sehingga diharapkan masyarakat luas bisa mengenal Desa Sumbersalak melalui dua air terjun tersebut.
"Lokasi Air terjun Anjasmoro tersebut terselimuti pepohonan bambu yang hijau serta di sekelilingnya terdapat banyak sumber mata air, salah satunya sumber air mata Kencana Wungu," katanya.
Pengelola Air terjun Anjasmoro Abdul Munif mengatakan lokasi air terjun tersebut dulunya kumuh dan tidak terawat, bahkan dibiarkan begitu saja karena dulunya lokasinya sangat terisolasi, kotor, dan banyak ditumbuhi banyak ilalang, sehingga terkesan agak menakutkan.
"Namum, berkat ketekunan dan semangat pemuda di Desa Sumbersalak, mereka bahu membahu membersihkan lokasi ini, sehingga perlahan-lahan lokasi air terjun mulai 'naik daun' dan dikunjungi masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan lokasi air terjun itu berada sekitar 30 kilometer ke arah timur dari pusat kota Jember dan tidak hanya satu air terjun yang bisa dinikmati pengunjung karena ada dua air terjun bertingkat yang menjadi tirai air dinding batu cadas disekelilingnya.
"Jalan menurun ke lokasi Air terjun Anjasmoro sudah dibuat setapak-setapak dan pengerjaannya sudah selesai, agar pengunjung tidak tergelincir saat turun ke lokasi air terjun," jelasnya.
Akses menuju ke objek wisata Air terjun Anjasmoro sangat mudah yakni bisa melalui Air terjun Damar Wulan dengan berjalan kaki sekitar 500 meter atau dengan mengendarai roda dua melewati Stasiun Sumbersalak langsung menuju ke lokasi.
Tiket masuknya cukup terjangkau yakni Rp 2.000 untuk parkir kendaraan dan Rp 2.000 untuk tiket masuk yang dananya digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan objek wisata air terjun tersebut.
Menurut cerita rakyat, konon Air terjun Anjasmoro tersebut, tempat berpisahnya Prabu Damar Wulan yang merupakan salah satu tokoh dari kerajaan Majapahit dengan Anjasmoro serta Kencana Wungu.
Sebelum Prabu Damarwulan berangkat ke Kerajaan Blambangan di Banyuwangi untuk melawan kegananasan Prabu Minak Jinggo yang merupakan Raja di Kerajaan Blambangan, mereka berpisah di tempat tersebut.
Anjasmoro merestui dan merelakan kepergian Prabu Damar Wulan untuk melawan Prabu Minak Jinggo tersebut, sedangkan Kencana Wungu tidak merelakan kepergian Damar Wulan karena takut terjadi apa apa ketika melawan Raja Blambangan yang terkenal dengan kesaktiannya.
Sepeninggal Damar Wulan, Kencana Wungu mulai dirundung kesedihan dan menangis terus menerus sehingga tetesan air matanya menjelma menjadi sumber mata air dan lokasinya tidak jauh dari Air terjun Anjasmoro.