REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pengendara yang kerap melalui Tol Jakarta-Merak pasti tidak asing dengan bangunan menyerupai kapal di pinggir tepi Sungai Cisadane. Bangunan unik tersebut adalah Istana Nelayan Resto & Cafe.
Tak hanya memiliki arsitektur unik, restoran keluarga yang berdiri di lahan seluas 1,2 hektare ini juga menawarkan pengalaman menarik sambil menyantap santapan lezat kepada para pengunjung. Selain dapat bersinggungan dengan suasana alam yang asri di tengah kota nan padat, Istana Nelayan Resto & Cafe juga memungkinkan pengunjung untuk berkunjung ke peternakan mini, museum cokelat hingga berkeliling dengan delman.
"Saat ini di kota-kota besar, seperti Tangerang yang penyangga ibu kota, jarang ditemukan konsep yang luas seperti ini," ujar General Manager Istana Nelayan Resto & Cafe, Yulius, saat ditemui Republika.co.id di Istana Nelayan Resto & Cafe.
Para pengunjung yang datang bebas untuk memilih apakah mereka ingin bersantap di dalam atau luar ruangan. Bagi pengunjung yang ingin bersantap di dalam ruangan, ada 21 ruang privat dengan kapasitas antara delapan hingga 100 orang yang tersedia di dalam bangunan menyerupai Kapal Phinisi raksasa. Selain tiap ruangan dilengkapi dengan fasilitas karaoke, interior dalam bangunan kapal ini juga akan membuat para pengunjung seakan sedang berada di dalam kapal pesiar.
Dari geladak atau dek 'kapal' di lantai dua, pengunjung dapat menikmati pemandangan menyeluruh dari Istana Nelayan Resto & Cafe yang dipenuhi oleh berbagai tanaman hijau, khususnya pohon kakao. Geladak kapal yang unik juga dapat menjadi spot berswafoto yang asik sekaligus menjadi spot untuk menikmati pemandangan matahari terbenam yang cantik.
Para pengunjung yang ingin bersantap di luar ruangan bisa memilih area Pondokan. Ada 18 pondokan yang tersedia di mana sebagian menggunakan kursi dan sebagian lainnya memiliki konsep lesehan. Tiap pondokan yang terletak berdampingan dengan tepi Sungai Cisadane ini memiliki kapasitas 10-20 orang.
Di pondokan, para pengunjung bisa menikmati udara segar hingga pemandangan pohon-pohon kokoa berbuah yang cantik. Selain itu, para pengunjung juga akan melihat pemandangan tak biasa di mana pelayan akan membawakan makanan dan minuman mereka sambil mengenakan sepatu roda.
Selain fasilitas makan di dalam dan luar ruangan, pengunjung yang ingin menikmati nuansa khas Bali yang kental juga bisa mengunjungi Cocoa Grounds Cafe di dekat area makan luar ruangan. Area ini juga kerap dimanfaatkan untuk resepsi pernikahan semi luar ruangan, ulang tahun hingga pertemuan kantor dengan kapasitas mencapai 800 orang (berdiri) dan 150 orang (duduk).
"Di samping itu kita juga menyediakan fasilitas hiburan dan permainan yang edukatif untuk anak," kata Yulius.
Beberapa fasilitas hiburan dan permainan edukatif ini meliputi Museum Cokelat, Mini Farm, hingga wahana permainan seperti becak mini, mobil listrik dan taman bermain. Anak-anak bisa melihat berbagai hewan lucu secara gratis dan bisa berinteraksi langsung dengan hewan-hewan lucu ini dengan biaya hanya Rp 10 ribu. Beberapa di antaranya ialah menyusui anak sapi, memberi makan domba dan kambing, menunggang kuda dengan kostum ala koboy.
"Tak jarang keluarga yang berkunjung, menikmati rekreasi hingga sore," terang Yulius.
Soal makanan dan minuman, pengunjung tidak akan merasa kecewa karena 120 menu makanan dan 30 menu minuman yang tersedia memiliki rasa yang lezat dan berasal dari bahan berkualitas. Pengunjung Muslim pun tidak perlu ragu karena seluruh menu yang tersedia, baik seafood, Indonesian food, Chinese food hingga Western food di Istana Nelayan Resto & Cafe terjamin kehalalannya.
"(Karena ramai pengunjung dan tempat terbatas) Lebih baik reservasi terlebih dahulu jika ingin makan (di sini)," kata Yulius.
Salah satu menu andalan, ayam goreng Singaoura.