REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda suka dengan daging panggang khas barbecue? Aneka daging barbecue disajikan di Carne Smoke House.
Untuk brisket dagingnya dipotong tipis memanjang. Warnanya terdapat gradasi merah, cokelat dan kehitaman. Ini merupakan hasil dari pengasapan. Dan tanda merah itu menandakan bahwa daging sudah matang yang dinamakan smoke ring.
Barbecue brisket di restoran ini enak rasanya. Lembut, tidak alot, rasanya pun gurih. Padahal hanya dibumbui garam dan merica saat pengasapan.
Selain brisket, restoran di kawasan Cipete ini juga menawarkan barbecue ribs dan bronto ribs. Rasanya tak kalah enak. Untuk bronto ribs disajikan bersama tulangnya. Dan paling enak dimakan pakai tangan sambil memegang tulangnya. Tak perlu pisau karena dagingnya sudah empuk. Rasanya sama dengan brisket gurih dan enak.
Saat makan barbecue potongan daging bisa dicocol dengan saus barbecue. Carne tidak menggunakan saus yang tersedia di pasaran, melainkan meraciknya sendiri. Rasanya berbeda lebih asam dan lebih cair karena memang menggunakan cuka dan tomat. Selain itu saus barbecuenya juga menggunakan kecap asin, bawang merah, bawang putih, bubuk paprika, dan gula merah.
Selain itu juga tersedia acar mentimun yang asam. "Rasa asam tersebut untuk mentralisir rasa," ujar pemilik Carne Smoke House, Medina Indra Purwadi kepada wartawan di Jakarta.
Kalau Anda ingin menambahkan hidangan pendamping. Pilihannya ada roti tawar, mac and cheese, ubi tumbuk atau kentang tumbuk. Namun umumnya pelanggan memesan mac and cheese untuk pendampingnya. Bisa juga disajikan bersama salad kol putih, kol merah dan wortel.
Jika Anda memesan menu bastard platter, Anda bisa mendaptkan brisket 200 gram, bronto ribs 500 gram, ada juga empat potong southern fried chicken. Ayamnya ini rasanya agak pedas karena dibumbui garam, merica, paprika, cabai, ketumbar, bawang putih dan jinten. Selain itu juga tersedia empat lembar roti tawar yang sudah dipanggang. Untuk mendapatkan menu ini Anda hanya membayar Rp 499 ribu.
"Original di Texas, restoran barbecue tidak ada. Mereka sebutnya warung. Mejanya panjang. Makannya berbagi sama orang lain. Bahasanya barbecue join. Nah, penyajiannya karena daging ribs dan bronto besar tidak mungkin di piring. Disajikan pakai nampan," tambah pemilik lainnya, Edwin Arofah.
Meski baru dibuka dari Oktober, Carne Smoke House sudah memiliki pelanggan tetap. Buktinya, setiap bulan 100 kg hingga 200 kg habis untuk dipesan.