Selasa 17 Jan 2017 10:53 WIB

Carne Smoke House Miliki Pemanggang Buatan Sendiri

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Menu andalan Carne Smoke House, daging panggang khas Texas dengan aneka hidangan tambahan.
Foto: Republika/Desy Susilwati
Menu andalan Carne Smoke House, daging panggang khas Texas dengan aneka hidangan tambahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Carne Smoke House, restoran barbecue ala Texas di Texas berusaha menyajikan makanan seotentik mungkin seperti di Texas. Mereka mencoba mengikuti keasliannya dari bahan baku, proses memasak, peralatan masak bahkan sampai penyajian.

Pemilik Carne Smoke House, Edwin Arofah, mengatakan dari keempat pemilik Carne tidak satupun yang pernah tinggal atau sering ke Texas. Tidak juga sekolah di sana. Namun karena mereka memang ingin membuat makanan yang mendekati ala jajanan warung Texas, mereka banyak mencari tahu dari buku, dunia maya dan lainnya."Dibilang mirip syukur Alhamdulillah," ujarnya pada wartawan di Jakarta.

Salah satu keotentikan masakan Texas adalah mengenai peralatan masak untuk pengasapan daging atau disebut smoker. Carne membuat sendiri smoker tersebut.

"Alatnya buat sendiri juga. Karena kalau beli masih susah di sini harus impor. Kalaupun impor harga akan mahal banget. Kita bujet seadanya buat di tukang las. Dengan ukuran yang kita cari di buku. Gagal. Buat lagi," tambahnya.

Smoker tersebut mereka buat dua alat. Satu ukuran besar yang bisa memuat delapan potong daging yang per potongnya memiliki berat 8 kilogram. Dan satu lagi berukuran kecil yang hanya bisa memuat dua potongan daging atau 16 kilogram daging. Alat ini bisa dijalankan dengan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Alat ini juga memiliki alat pendeteksi suhu untuk mengatur suhu pengasapan.

Dengan alat ini, daging brisket dan ribs yang keras bisa menjadi empuk dengan masak dalam waktu hingga 14 jam dan temperatur 80 sampai 100 derajat celcius. Ketika daging baru matang dan baru dikeluarkan dari smoker akan berbentuk seperti agar-agar. Dan untuk menandai kematangan daging akan terdapat warna merah pada daging.

"Merah itu smoke ring. Efek panas. Asap masuk dalam daging mengubah warna daging jadi merah. Merah tanda matang," jelas pemilik lainnya, Medina Indra Purwadi.

Edwin mengungkapkan ide membuat restoran Carne (dalam bahasa Spanyol artinya daging) awalnya karena dia dan ketiga rekannya tersebut suka makan daging dan ingin bisa makan barbecue tiap hari. "Dimana sih yang sajikan barbecue enak dan harga terjangkau. Akhirnya kita coba masak-masak di rumah. Masak coba yang kita pelajari dari buku, beli daging di supermaket, kita makan sendiri. Awal dari hobi. Tapi lama-lama jadi makin serius. Ya sudah gimana kalau kita coba serius bikin alat coba masak dengan teknik benar dari panggangan biasa coba pakai smoker yang benar," papar Edwin.

Sasaran restoran ini adalah dewasa muda usia 22 tahun sampai 50 tahun. Banyak juga keluarga yang datang. Restoran ini ramai dikunjungi sejak Jumat sampai Senin. Carne Smoke House di Cipete, Jaksel, memiliki kapasitas 30 kursi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement