REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Susu, kurma, dan madu secara terpisah memiliki khasiat yang sangat baik untuk tubuh. Lantas, apa jadinya jika ketiga unsur itu disatukan jadi susu kurma madu?
Hal itu dilakukan Reza Kaharuddin yang memproduksi dan mendistribusikan susu kurma madu bersama sang istri, Yuli Nazliani Siregar. Pasangan suami istri yang sama-sama bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi itu membuat susu kurma madu siap minum dengan label MilQ.
"Berawal dari istri yang bekerja tetapi harus menyusui anak pertama, kami berusaha mencari makanan atau minuman yang bisa melancarkan ASI sehingga kualitas dan kuantitasnya tetap mencukupi," ujar Reza yang membagikan pengalamannya pada forum Pecha Kucha Night Jakarta Volume 28 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Setelah membaca literatur dan mencari informasi via daring, mereka menemukan bahwa susu kurma madu baik untuk ibu menyusui. Namun, karena tidak menemukan gerai yang menjual produk tersebut dalam bentuk siap minum, Reza dan istri mencoba membuatnya sendiri.
Proses pembuatan termasuk merendam kurma antara enam sampai delapan jam hingga menjadi nabeez yakni terpisah dari zat gulanya. Kemudian, kurma dicampur dengan susu dan madu dengan total keseluruhan waktu yang memakan waktu 10 jam tanpa tambahan pemanis atau bahan pengawet.
Produk yang mereka buat menunjukkan hasil luar biasa, dengan produksi ASI Yuli meningkat drastis dari kisaran 500-600 ml sehari menjadi 750-800 ml. Khasiat lain termasuk mengatasi asam lambung, menjaga stamina, dan bisa juga dikonsumsi sebagai pengganti sarapan.
"Produk itu kemudian kami infokan kepada yang membutuhkan, dari pelanggan awal 13 orang sekarang sudah produksi lebih dari 1.000 botol per bulan," kata Reza yang menginformasikan susu kurma madu MilQ dikembangkan menjadi varian rasa original, cokelat, dan kopi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
