REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun sering disebut sebagai teh jamur, minuman tradisional hasil fermentasi kombucha sebenarnya bisa dibuat dari bahan dasar beragam. Hal itu disampaikan Dhila Baharudin Nurul Hadi, artisan fermentasi Kombucha Tepian yang mendalami bidang tersebut sejak 2013.
"Minuman seduhan selain teh bisa dijadikan kombucha, yang penting alami tanpa bahan kimia dan tidak ada kandungan minyak," kata pria kelahiran Kediri, 11 Februari 1985 itu.
Selain mengulik kombucha dari teh hijau dan teh hitam, Dhila juga sudah membuat kombucha dari berbagai bahan. Beberapa varian itu termasuk seduhan jahe lemon, lemon mint, sereh mint, rosela, rosemary green tea, bahkan jus dan kopi.
Caranya pun sama, yakni mencampurkan seduhan, gula, serta starter mikroba bernama SCOBY atau simbiosis murni dari bakteri dan ragi. Tempatkan semua dalam wadah kaca, tutup dengan kain bersih, dan diamkan selama tujuh hingga 10 hari hingga proses fermentasi sempurna.
Setelah kombucha siap minum atau diistilahkan Dhila sebagai panen, sisakan sedikit bagian kombucha. Bagian itu bisa digunakan kembali menjadi SCOBY untuk membuat kombucha baru dan jika sudah semakin banyak bisa dibagi-bagikan kepada orang lain.
Terkait cara meminumnya, Dhila menganjurkan pemula yang belum pernah mencobanya untuk mencicipi dulu beberapa teguk. Lantas, dengarkan reaksi badan dan jika tak ada efek samping bisa dilanjutkan minum segelas atau beberapa gelas asal tidak berlebihan.
"Lucunya waktu pertama kali coba dulu badan saya gemetaran sampai hari ketiga, tapi reaksi itu berhenti di hari keempat. Ternyata maag akut saya dalam tubuh sedang 'diobati'," ujar Dhila menceritakan pengalamannya.