Ahad 18 Dec 2016 06:20 WIB

Belajar Seluk-Beluk Minuman di Pecha Kucha Night Jakarta

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Segelas minuman hangat.
Foto: Pexels
Segelas minuman hangat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman bukan sekadar penghilang dahaga, tapi punya banyak sisi unik yang menarik diulas. Bagian tak kalah penting dalam kuliner itu menjadi tema utama dalam Pecha Kucha Night Jakarta (PKNJ) Volume 28 yang berlangsung di kantor Bukalapak, Kemang, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Setiap minuman pasti memiliki beragam kenikmatan dan aspek lain, seperti filosofi atau cara minum. Namun, masih banyak dari kita belum mengetahui seluk-beluk tersebut," ungkap Wicaksono 'Ndoro Kakung', Advisor Maverick Indonesia selaku penyelenggara acara.

Ia mengatakan, minuman telah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini dengan beragam penyajian dan cita rasa. Karena itu, PKNJ Vol 28 yang mengusung tema "Salut!" menghadirkan para pembicara praktisi minuman untuk mengajak tamu yang hadir menyelami lebih dalam tentang ragam, proses pembuatan, dan cara menikmati berbagai jenis minuman.

Terdapat sembilan pembicara yang membahas tuntas sembilan jenis minuman, mulai dari kopi sampai kombucha.Mereka adalah Helga Angelina pemilik resto Burgreens, Agam Abgari pemilik Anomali Coffee, artisan fermentasi kombucha Dhilla Baharudin, Oza Sudewo pemilik Oza Teahouse, Nova Dewi pendiri Suwe Ora Jamu, Reza Kaharuddin pemilik MilQ, dan pembicara lainnya.

Wicaksono berharap, melalui acara yang dibuka gratis untuk umum itu, publik bisa makin mengenal sisi lain minuman dalam spektrum gastronomi alias tata boga. Ia menjelaskan, ajang Pecha Kucha (dibaca peh-chak-cha) telah diselenggarakan di 700 kota dunia termasuk Jakarta, berasal dari istilah dalam bahasa Jepang yang berarti suara percakapan dalam ruang penuh orang.

Hal lain yang tak kalah unik, seluruh materi dipresentasikan dengan format ala PKNJ, yaitu "20 slide x 20 detik". Artinya, pada forum yang menjadi wadah berjejaring itu, tiap pembicara menyampaikan materi dalam 20 slide presentasi yang masing-masing slide dibatasi waktu pemaparan maksimal selama 20 detik.

"Dengan cara ini, tamu undangan bisa memahami setiap maksud yang ingin disampaikan tanpa rasa bosan. Singkat, tepat, dan padat," kata Wicaksono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement