REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menu klasik Italia berpadu dengan sentuhan fusi seni kuliner modern membawa Enrico Bartolini meraih penghargaan Michelin pertamanya di usia 29 tahun. Empat tahun kemudian, Enrico mendapatkan kembali bintang Michelin.
Sejak kemarin (25/10) hingga Sabtu (29/10) Enrico berada di Jakarta untuk menyajikan menu makan siang dan makan malam racikannya khusus untuk pengunjung restoran Italia Rosso di Hotel Shangri-La Jakarta. Republika.co.id berkesempatan mencicipi set menu makan siang yang secara khusus dibuat oleh Enrico.
Menu pembuka adalah cipolla e foie gras alias hati bebek yang dibungkus dengan biskuit yang dibuat menggunakan kulit bawang bombay. Enrico menjelaskan, ia mengkombinasikan bawang dan gula untuk memberi efek manis pada hati bebek yang gurih.
Menu selanjutnya adalah vitello cotto adagio con salsa tonnata e capperi di pantelleria. Makanan ini terdiri dari potongan daging sapi muda yang dimasak ala slow cook kemudian diberi saus dari ikan tuna dengan taburan caper di atasnya. Enrico mengatakan daging sapi muda dimasak menggunakan teknik tradisional. Sausnya namun diberi sentuhan modern.
"Sausnya berasal dari kuliner Milan yang terbuat dari ikan tuna, mayones, capers, dan bawang bombay," katanya. Ada satu tambahan unik ke isi saus yaitu bubuk kopi Arabica. Enrico mengatakan penambahan bubuk kopi harus berhati-hati agar rasanya tidak berlebihan.