Selasa 25 Oct 2016 05:18 WIB

Indahnya Republik Ceska, Negeri Seribu Menara

Salah satu sudut Kota Praha.
Satu sudut Kastil Praha.

Pragua Castle

Salah satu lokasi lain yang sayang untuk dilewatkan adalah Prague Castle (Praszky Hrad). Kastil Praha ini sebagian bangunannya difungsikan sebagai Istana Kepresidenan Republik Ceksa. Sebagai kompleks kastil terluas di dunia versi Guinness Book of World Record dengan luas 700 ribu meter persegi, pembangunannya dimulai abad ke-9 hingga 14. Di bawah Pangeran Charles IV, Istana Kerajaan didesain dengan gaya gotik yang dikelilingi benteng kokoh.

Terletak di perbukitan, ada beberapa bangunan yang menonjol di sini, yaitu Chruch of Saint Virgin, Basilica of Saint George, dan Saint Vitus Cathredal. Karena pembangunan tidak dilakukan dalam satu periode raja, konsekuensinya ornamen maupun gaya dalam satu gereja bisa berbeda satu sama lain.

Saya masuk ke kompleks Kastil Praha melalui pintu utama. Siang itu, antrean wisatawan tidak terlalu panjang. Diperlukan waktu sekitar 20 menit hingga sampai di pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi. Kalau pada waktu libur, antrean pengunjung bisa mengular sampai jalan raya yang membutuhkan antrean hingga sejam. “Sejak banyak kejadian teror di Eropa, penjagaan diperketat. Barang bawaan pengunjung diperiksa demi keamanan,” kata Miss Eva.

Berjalan sekitar 100 meter, tibalah kami di pintu gerbang kompleks Kastil Praha. Karena sebagian terbuka untuk umum dan sebagian lagi digunakan sebagai kantor Presiden Republik ceska, tentu ada dua penjaga, semacam Paspampres yang berada di sisi kanan kiri gerbang. Saya dan rekan lain berfoto ria di depan pengawal yang memakai seragam khas biru tersebut.

Decak kagum terus terlontar dari mulut saya ketika menjelajahi satu demi satu area bangunan di kompleks kastil ini. Belum lagi, ada  empat courtyard (halaman dalam istana) yang bisa dijadikan lokasi berfoto dan istirahat. Karena keindahannya pula, penyanyi Jason Marz untuk lagu ‘Lucky’ memilih syuting di lokasi ini.

Setelah berpuas foto di dalam maupun di luar katredal, langkah kaki ini tiba-tiba terhenti di sebuah gang kecil bernama the Golden Line. Pandangan mata langsung tertuju ke rumah mungil bernomor 22. Di rumah yang pintu masuknya agak rendah dengan warna merah tua dan abu-abu ini, cerpenis Franz Kafka pernah tinggal menumpang di suadara perempuannya.

Lokasi rumah yang sederetan berukuran kecil, bahkan untuk masuk ke dalam rumah harus menundukkan kepala ini, masih terletak dalam kompleks Kastil Praha. Saking populernya Kafka, beberapa bukunya sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Indonesia. Untuk mengenang kontribusinya, pemerintah mendirikan Museum Franz Kafka, namun saya tidak sempat berkunjung ke situ.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement