REPUBLIKA.CO.ID, Kapan anak Anda berbohong? Apakah mereka sering melakukannya? Mungkin sedikit orang tua yang mengetahui kapan anaknya berbohong. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang ditemukan baru-baru ini.
Menurut para peneliti, orang tua atau orang dewasa hanya bisa membedakan kapan anak berbohong dan berkata jujur, sekitar 54 persen. Jelas ini menjadi kabar buruk bagi para orang tua atau orang dewasa.
Studi paling utama mengenai anak-anak dan kebohongan yang dibuatnya berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah menunjukkan bahwa anak-anak belajar berbohong dari usia dua tahun. University of California, Irvine menyebutkan hasil dari 45 percobaan ke dalam deteksi kebohongan pada anak-anak hingga saat berusia 15 tahun. Hal tersebut melibatkan hampir 8.000 orang dewasa yang suka menghakimi, dan kebanyakan adalah orang tua mereka.
Juga meneliti hampir 2.000 anak-anak. Mereka menemukan bahwa rata-rata orang dewasa mampu membedakan kebenaran dan kebohongan hanya 54 persen.
Salah satu penyebab kinerja buruk itu sederhana saja bahwa anak-anak tampak bersalah bahkan jika mereka tidak melakukannya. Orang dewasa melihat perilaku seperti tak mau menatap, gelisah, gugup, respons tidak koheren dan ekspresi wajah sebagai indikasi seseorang berbohong. Mereka menulis hal itu di jurnal Law and Human Behavior.
Ini seringkali berarti hal yang berbeda, terutama pada anak-anak. Misalnya, mereka berkata tapi tak mau menatap umumnya dilihat sebagai tanda berbohong pada orang dewasa. Tapi tak mau menatap pada anak-anak dapat terjadi ketika mereka mendapat tugas sangat sulit.
Dengan kata lain, isyarat yang biasa digunakan orang dewasa untuk mengevaluasi kejujuran seringkali tidak berlaku. "Ada alasan untuk mencurigai bahwa anak-anak lebih terbatas kemampuan kognitif dan berbohongnya membuat pernyataan benar dan bohong lebih mudah dilihat,” tulis mereka.