Rabu 12 Oct 2016 14:10 WIB

Bungker Nuklir Cina Disulap Jadi Atraksi Wisata

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Winda Destiana Putri
Pabrik Nuklir Militer 816, jadi objek wisata baru di Cina.
Foto: telegraph
Pabrik Nuklir Militer 816, jadi objek wisata baru di Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina telah membuka atraksi baru untuk menarik wisatawan. Atraksi itu adalah bekas markas militer rahasia yang berada di dalam gunung dan menjadi tempat penyimpanan bahan peledak selama Perang Dingin serta lokasi produksi plutonium.

Bunker itu dikenal dengan nama Pabrik Nuklir Militer 816. Dalam gua buatan terbesar di dunia itu terdapat 17 ruangan dan lebih dari 130 jalan dan terowongan. Seluruhnya membentang sepanjang 19 kilometer. Terdapat ruangan gua setinggi 80 meter dan lebar 25 meter yang direncanakan sebagai tempat reaksi nuklir.

Bunker itu dibuat pada 1966 ketika hubungan Cina dan Uni Soviet tengah memburuk. Bunker itu terletak di gunung Chongqing, Distrik Fuling. Bangunan itu mampu menahan ribuan ton bahan peledak.

Lebih dari 60 ribu tentara mengerjakan bangunan tersebut. Sekitar 100 orang meninggal selama proses itu. Proyek itu berjalan selama 17 tahun namun terhenti pada 1984 karena perang dingin mulai berakhir.

Untungnya, tempat itu menjadi aman untuk dikunjungi karena proses pembuatan plutonium belum dilakukan. Bunker 816 diumumkan ke publik pada 2002 dan bisa dikunjungi warga Cina pada 2010. Kini, setelah dilakukan renovasi, wisatawan mancanegara pun juga bisa berkunjung.

"Markas ini tidak pernah beroperasi atau menyimpan material nuklir. Tidak perlu khawatir dengan radiasi. Tempat ini aman untuk dikunjungi," ujar Administrator situs tersebut Yang Yan seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (11/10).

Yang mengaku, seluruh turis harus mengikuti panduan tur selama tiga hingga empat jam. Jika tidak mengikuti pemandu, ia khawatir turis akan tersesat dalam gua yang berbentuk seperti labirin raksasa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement