REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian kecil area Tembok Besar Cina rusak parah oleh ulah pekerja konstruksi yang ingin membuat jalan pintas melalui monumen tersebut. Menurut surat kabar milik pemerintah, China Daily, dua orang ditangkap karena menggunakan mesin untuk membuat celah di sebagian Tembok Besar dekat Youyu di Provinsi Shanxi Tengah.
Dilansir IFL Science, Rabu (6/9/2023), polisi setempat menuding dua orang tersebut menghancurkan peninggalan budaya setelah menerima laporan kerusakan pada 24 Agustus. Mereka berhasil menemukan tersangka dengan mengikuti jejak dari tembok yang rusak menuju ke wilayah tetangga Horinger County.
Tembok Besar Cina adalah serangkaian tembok dan benteng kuno yang membentang lebih dari 20 ribu kilometer di Cina utara. Kuil ini terus dibangun selama berabad-abad, dari abad ketiga SM hingga abad ke-17 M, sebagai bagian dari proyek militer untuk mempertahankan Kekaisaran Cina dari invasi suku nomaden utara.
Mengingat signifikansi sejarah dan arsitekturnya yang besar, tempat ini menjadi Situs Warisan Dunia Unesco pada 1987. Saat membayangkan Tembok Besar Cina, Anda mungkin membayangkan tembok bata tinggi dan benteng Indah yang dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M), yang dikenal sebagai Tembok Besar Ming.
Namun, ini hanyalah salah satu aspek dari monumen tersebut. Bagian tembok lainnya tidak terlalu megah dan banyak bagian tembok tua yang telah runtuh selama berabad-abad. Bahkan tembok era Ming sudah tua dan dalam kondisi buruk.
Dilaporkan bahwa 30 persen Tembok Besar Ming telah hilang atau hancur. Meskipun erosi alami merupakan salah satu faktor penyebabnya, namun erosi juga akibat dari aktivitas manusia yang ceroboh, seperti yang dilakukan oleh duo pekerja konstruksi itu.