Rabu 05 Oct 2016 07:18 WIB

Ubi Bikin Anak Kembung dan Kentut? Ini Penjelasan Pakar

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Ubi ungu
Foto: pixabay
Ubi ungu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua yang ingin memberi anak makanan pendamping ASI (MPASI) berbahan ubi barangkali cemas anaknya akan kembung dan sering kentut. Namun, pakar gizi dan dokter menyebut para ibu tak perlu terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.

"Efek samping itu sangat individual, berbeda pada tiap orang. Kalaupun terjadi itu termasuk hal fisiologis yang wajar," ungkap Dokter Spesialis Anak Julistio Djais pada konferensi pers peluncuran SUN Ubi Ungu di Jakarta.

Konsultan Nutrisi dan Metabolik itu menjelaskan, makanan serat tinggi seperti ubi yang masuk dalam usus akan difermentasi oleh bakteri jika tidak dicerna dengan baik. Itu sebabnya terjadi pembentukan gas yang mengakibatkan kembung dan kentut.

Namun, ucap Julistio, hal itu tidak akan terjadi apabila ubi ungu diolah menjadi bentuk karbohidrat dan serat  yang sesuai. Apalagi, jika telah difortifikasi dan diproses dengan teknik pengeringan drum atau drumdrying yakni penerapan suhu tinggi dalam waktu singkat melalui pengawasan dan penelitian seperti telah dilakukan pelaku industri produsen MPASI.

Guru Besar Pangan dan Gizi IPB Ali Khomsan mengiyakan, penelitian telah membuktikan proses penepungan ubi jalar mampu mengurangi sifat penyebab kembung tersebut. Sementara, MPASI yang dihaluskan manual di rumah harus dibuat dengan komposisi penambahan protein dan proses pengolahan yang tepat agar tak terjadi kembung.

Proses penumbukan yang tidak bagus disebut Ali menjadi salah satu penyebab efek tersebut. Meski, jumlah ubi yang dimakan juga berpengaruh karena konsumsi satu atau dua potong ubi saja tidak akan membuat anak langsung kembung dan kentut.

"Perbedaan pada masing-masing individu bisa juga karena genetik, meski ada kecenderungan beberapa jenis makanan yang memang menghasilkan gas seperti kol," ujar Ali yang merupakan dewan editor di berbagai jurnal kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement