Rabu 05 Oct 2016 07:45 WIB

Pakar Jelaskan Salah Kaprah Soal MPASI Instan

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Bayi sedang makan.
Foto: flickr
Bayi sedang makan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian ibu secara spontan akan menganggap makanan pendamping ASI (MPASI) buatan sendiri lebih baik dibandingkan makanan pabrikan. Konsultan nutrisi anak dan pakar gizi angkat bicara mengenai pendapat tersebut.

"Terkadang ada kerancuan pemahaman terkait perbandingan keduanya, tidak selalu makanan rumahan lebih baik dibandingkan yang pabrikan," ungkap konsultan nutrisi dan metabolik Julistio Djais saat diskusi dan peluncuran Sun Ubi Ungu oleh Indofood di Jakarta.

Julistio menyampaikan, MPASI yang dibuat di rumah justru kadang tidak mengandung gizi selengkap yang diproduksi industri. Bisa jadi karena kesalahan ibu saat memproses atau kurangnya kombinasi sumber protein di dalamnya.

Sementara, kata ia, MPASI pabrikan telah memiliki gizi lengkap yang terjamin seperti vitamin dan mineral berkat teknologi fortifikasi. Dokter spesialis anak itu mengatakan, produk MPASI demikian telah melalui penelitian, uji coba, dan pengawasan ketat.

Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor Ali Khomsan mencontohkan pengolahan ubi ungu sebagai bahan dasar MPASI. Produk MPASI dari makanan basah itu bisa bertahan lama dan didistribusikan secara luas dengan teknik pengeringan drum yang tetap mempertahankan mutu gizinya.

Ia menginformasikan, MPASI pabrikan juga sudah pasti tidak menggunakan pengawet, pewarna, dan bahan berbahaya lain sesuai peraturan pemerintah. Karena itu, ibu yang ingin pilihan MPASI praktis, terjangkau, dan penuh gizi lengkap tidak perlu ragu dengan alternatif produk pabrikan.

"Ibu yang memilih produk MPASI varian ubi ungu tidak perlu mengkhawatirkan alergi karena biasanya pencetus alergi adalah makanan-makanan sumber protein," kata Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement