Senin 03 Oct 2016 10:09 WIB

Waspadai Efek Samping Suntik Kolagen

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Memiliki keriput kadang tak dapat dihindari seiring bertambahnya usia, namun ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mengulur waktu penuaan kulit.
Foto: EPA
Memiliki keriput kadang tak dapat dihindari seiring bertambahnya usia, namun ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mengulur waktu penuaan kulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski diketahui memberikan manfaat yang baik pada kulit terutama untuk menghilangkan keriput, ternyata penyuntikan kolagen juga dapat menimbulkan beberapa risiko.

“Salah satu risiko terbesar penyuntikan kolagen adalah munculnya rekasi alergi,” jelas Dokter Spesialis Kulit, dr Anna Gunawan, SpKK, dari Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Bina Estetika.

Tidak perlu kuatir, untuk meminimalisir hal ini, umumnya dokter akan melakukan tes alergi terlebih dahulu. Risiko lain yang mungkin terjadi di antaranya infeksi, munculnya jaringan parut, kulit yang mengelupas, dan lain-lain.

Penyuntikan kolagen dapat menimbulkan pembengkakan atau memar dalam waktu 24 jam setelah tindakan. Pada daerah suntikan juga dapat timbul kemerahan, yang umumnya menghilang dalam waktu satu hingga tujuh hari. Setelah menjalani penyuntikan kolagen, pasien masih bisa menggunakan riasam tetapi dengan menghindari menggosok daerah suntikan secara berlebihan. Hindari paparan sinar matahari berlebih atau konsumsi alkohol pada minggu pertama setelah suntikan.

Efek pemberian suntikan kolagen tidak bersifat permanan. Ini karena tubuh akan menyerap kolagen yang disuntikkan sehingga penyuntikan kembali mungkin diperlukan. Manfaat suntik kolagen dapat dirasakan rata-rata selama tiga bulan, meski ada juga yang melaporkan hingga mencapai dua tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement