Jumat 23 Sep 2016 14:10 WIB

Pentingnya Mengajak Anak Main dengan Spontan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Anak-anak bermain di balkon Rusunawa Muara Baru, Jakarta, Kamis (15/9).
Foto: Wihdan HIdayat/Republika
Anak-anak bermain di balkon Rusunawa Muara Baru, Jakarta, Kamis (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermain merupakan kegiatan yang tidak bisa dilepaskan dari dunia anak-anak. Orang tua namun sering kali justru membuat bermain malah menjadi tekanan.

Bermain dengan cara spontan dalam arti sesuai dengan keinginan anak merupakan bentuk bermain yang sebenarnya. Tidak ada pemaksaan untuk anak melakukan suatu permainan dengan cara paksaan.

Anak memang sudah belajar bermain sejak usia balita, hanya saja masa aktif bermain pada kisaran usia dua hingga enam tahun. Dalam masa itu orang tua perlu mengikuti keinginan anak, bukan memerintah tapi lebih pada mengarahkan.

"Ambil permainan yang risiko untuk dikritik dan melakukan kesalahan yang sedikit," kata psikolog anak, Roslina Verauli, M.Psi, Psi.

Vera menjelaskan, kegiatan menari dan menyanyi menjadi salah satu permainan yang bisa dipilih. Kegiatan tersebut memiliki kualitas yang baik untuk membuat anak senang dan orang tua dapat banyak memberikan pemahaman tanpa disadari oleh anak.

Saat mulai menari dan bernyanyi, yang perlu diingat orang tua bukan pakem membetulkan dengan keras. Anak akan sering salah dalam gerakan atau lagu yang dinyanyikan, orang tua dapat membiarkannya dan hanya menuntun ketika dia sulit mengucapkannya.

"Kaya nyanyi balonku, misalnya pas mau bilang kelabu dia sulit, baru orang tua bantu menyempurnakannya," kata Vera mencontohkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement