Ahad 11 Sep 2016 23:03 WIB

Belajar Cinta dari Generasi Terdahulu

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Winda Destiana Putri
Liburan dengan pasangan.
Foto: pixabay
Liburan dengan pasangan.

REPUBLIKA.CO.ID, Menjalin hubungan romansa tidak pernah mudah. Kerap ada masalah kompleks yang dihadapi kedua belah pihak dalam perjalanannya.

Ketika menemukan rintangan dalam hubungan, ada baiknya 'menengok ke belakang' dan mengambil pelajaran dari generasi terdahulu. Berikut sejumlah pelajaran cinta yang dapat dipelajari dari generasi kakek-nenek kita, dilansir dari Female First.

Berjuang untuk hubungan

Pasangan kakek-nenek tidak mudah menyerah saat berada dalan masa sulit hubungan. Mereka berjuang mempertahankan cinta hingga bertahun-tahun dan tak lari ketika ada masalah.

Kekuatan secangkir teh

Pasangan tua selalu melanggengkan tradisi, misalnya menghabiskan minimal sepuluh menit sehari untuk minum teh bersama. Kesempatan ini sangat tepat untuk saling mengobrol dari hati ke hati dan menjadi tonik terbaik bagi hubungan.

Makan bersama

Meski sepele, makan bersama adalah kebiasaan penting untuk membangun hubungan antara suami istri. Pasangan akan terbiasa makan di rumah dalam suasana hangat hingga usia senja ketimbang mengandalkan makanan siap saji.

Ingin selalu berjumpa

Pasangan yang lebih tua cemas saat tidak melihat satu sama lain dalam waktu yang cukup lama. Partner yang saling mencintai akan mengupayakan agar bisa selalu berjumpa dengan belahan jiwanya.

Memilih setia

Pasangan tua menanggapi janji pernikahan dengan sangat serius dan memilih hubungan monogami. Ketika salah satu meninggal dunia, tak jarang pasangan yang ditinggalkan tetap setia menjaga komitmen dan tak terpikir untuk menikah lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement