Rabu 07 Sep 2016 12:01 WIB

Hindari Kebosanan, Indonesien 1953 Rutin Ganti Menu

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Salah satu menu restoran Indonesien 1953, Nasi Kapau khas Minang.
Foto: ist
Salah satu menu restoran Indonesien 1953, Nasi Kapau khas Minang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Restoran Indonesien 1953 menjaga konsistensinya dalam memperkenalkan masakan-masakan asli Indonesia. Salah satunya dengan pergantian menu secara terjadwal.

"Selaku profesional di bidang kuliner, sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk mengevaluasi setiap tiga bulan sekali menu mana yang bisa ditambahkan atau diganti," kata Executive Chef Restoran Indonesien 1953, Satyo Ardianto kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Selain itu, pergantian menu juga bertujuan untuk menghindari kebosanan tamu terhadap menu yang disajikan. Pergantian menu ini tentunya menuntut tim koki menjadi lebih kreatif dan inovatif lagi.

Satyo menjelaskan menu makanan yang disajikan di restoran ini meliputi perwakilan masakan khas Indonesia dari berbagai pulau seperti masakan khas Sumatera, Jawa, Sulawesi, Flores dan Ambon. Setiap tiga sampai empat bulan sekali, menu masakan yang dimiliki masing-masing daerah ini akan disajikan bergantian.

"Menu-menu yang tidak begitu dikenal akan dikeluarkan sebagai variasi agar orang jadi bisa mengenal sedikit demi sedikit bermacam cita rasa yang ada di Indonesia," kata Satyo.

Menjaga cita rasa asli Indonesia, Satyo mengaku tetap menggunakan bahan baku yang masih segar dan asli dari Indonesia. Misalnya, tidak menggunakan bumbu yang telah diolah menjadi bubuk ini agar menjaga rasa makanan tetap otentik.

Menu masakan Indonesia yang tersedia di restoran ini antara lain adalah asam iga, rawon iga, dan ikan kare yang disajikan dengan ketan bakar. Sementara untuk menu andalan, Restoran Indonesien 1953 telah menyediakan nasi goreng yang telah dimodifikasi dengan sentuhan modern yaitu diberi campuran iga domba dan daging wagyu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement