REPUBLIKA.CO.ID, Aktivitas memasak bersama orang tua akan membuat anak menjadi senang. Dia akan merasakan pengalaman baru, dan membuatnya dipercaya oleh orang tuanya karena diberi kesempatan. Sejak usia berapa anak bisa diajarkan memasak bersama?
Menurut psikolog anak, Ine Indriani dari Rumah Sakit Jakarta Eye Center (JEC) @Kedoya, Jakarta Barat, sejak usia dua tahun anak sudah bisa membantu hal sederhana misalnya membantu memetik kangkung. Atau ketika orang tua membuat kue, ajak anak mendekorasi. Walaupun dekorasi anak memang tidak secanggih orang dewasa, sebaiknya sisihkan sedikit kue untuk anak-anak. Tujuannya agar ia bisa mengeksplorasi idenya.
“Sehingga dia percaya diri,” ujarnya usai seminar dan parenting workshop Kiat Mengatasi Ketergantungan Anak pada Kacamata dan Gadget dan workshop endekorasi serta menghias cupcakes and cookies, di JEC @Kedoya belum lama ini.
Namun tentunya semakin kecil usianya, baru sedikit hal yang bisa ia lakukan misalnya potong kangkung, cuci sayur atau memasukkan sayuran dari satu baskom ketempat lain. Atau minta anak membawakan baskomnya. Memindahkan barang melatih fokus anak. Selain itu memindahkan pakai tangan sayur atau kangkung yang sudah dipotong juga meningkatkan indra perabanya.
Siapa yang boleh melakukan? Anak laki-laki atau anak perempuan? Atau keduanya boleh? Menurut Ine, kedua anak laki-laki maupun perempuan boleh diajak memasak bersama. Saat ini bukan zamannya lagi anak perempuan saja yang main masak-masak, anak laki-laki juga boleh, sebab ketika dewasa banyak sekali laki-laki yang menjadi chef terkenal namun tetap normal tidak melambai.
“Anak perempuan ini memang bidangnya kewanitaan ke dapur, tapi bukan berarti anak laki-laki tidak bisa. Dengan mengajak mereka memasak di dapur akan membuat anak laki-laki menyadari pentingnya fungsi dapur, dengan ada dapur maka kita bisa masak,” jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
