Sabtu 03 Sep 2016 08:59 WIB

Makan Bisa Melatih Konsentarsi Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Anak mandiri belajar makan sendiri (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Anak mandiri belajar makan sendiri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan bahwa melalui makan anak bisa belajar melatih konsentrasi. Karena itu saat makan anak tidak diperbolehkan sambil main atau nonton televisi.

"Kalau pada saat makan anak pikirannya ada di hal lain sambil jalan-jalan atau sambil main atau nonton, maka pikiran anak terbagi pada makan dan nonton. Bahkan nonton terus. Itu yang kita sebut tidak konsentrasi," ujarnya dalam Peluncuran Program Makan Sehat untuk anak PAUD yang diselenggarakan Sarihusada di Jakarta, Jumat (1/9).

Karena itu, menurut perempuan yang akrab disapa Nina ini sebaiknya saat makan televisi dimatikan dahulu. Main gim juga agar dimatikan dulu. "Maka mau tidak mau dia hanya pikirkan makan saja. Dia mungkin bosan mikir hal lain, tapi dia belajar untuk fokus pikiran pada makanan lagi. Fokus ke makanan lagi itu yang namanya konsentrasi," ujarnya.

berkonsentrasi di masa dini, dia mengatakan akan berpengaruh pada masa belajar di usia sekolah nanti. Karena memang usia semakin kecil maka rentang konsentrasinya semakin sedikit. Misalnya anak usia satu tahun, rentang konsentrasinya sekitar satu menit. Anak dua tahun sekitar dua menit. "Berdasarkan itu maka perlu kita bantu supaya rentang konsentrasinya lebih panjang tapi bukan berarti terus menerus. Konsentrasi naik turun bisa saat makan karena terpikir hal lain, tapi kembali pikirannya ke makanan. Misalnya lagi makan gudeng Yogja, anak ingat di Yogja ada ini dan ini. Tapi pikirannya akan kembali bahwa gudeg rasanya manis," ujarnya.

Melatih konsentrasi anak saat makan bisa dimulai sejak anak berusia tujuh bulan saat ia bisa duduk dan makan sendiri. Walaupun dampaknya baru terlihat saat anak usia SD baru kelihatan dampaknya. Sayangnya banyak orang tua tidak sadar kalau makan bisa melatih konsentrasi anak.

"Ada banyak penelitian tentang proses makan dengan segala macam efeknya terutama untuk anak preschooll," ujarnya.

Untuk tetap konsentrasi saat makan biasanya dilakukan saat makan berdua dengan ibunya. Saat makan ibu juga bisa bercerita tentang makanan namun kembali mengingatkan anak untuk makan. Jika makan bersama seluruh anggota keluarga, yang lebih distimulasi perkembangan sosialnya. Misalnya ada etika makan, tidak boleh kebanyakan, yang lain kebagian atau tidak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement