REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak Retno Dewanti Purba, M.Psi menjelaskan proses kreatif tidak hanya melibatkan perasaan tapi fungsi otak. Agar anak bisa berkembang optimal diperlukan keseimbangan otak kanan dan kiri.
Bagian kanan otak dikenal dengan penghasil kreativitas dan bagian kiri bagian pemikir, seakan kedua bagian tersebut terpisahkan. Padahal fungsi keduanya untuk saling menyeimbangkan kebutuhan manusia, termasuk anak-anak.
“Otak kanan dan kiri itu bukan atau, bukan dan atau, tapi ini adalah dan, jadi otak bagian di mana yang mengatur untuk merasa, berperilaku, bersikap,” kata Retno.
Bagian otak didasari oleh dua hal, yaitu reproduktif atau lebih pada mengulang pada hal-hal yang sudah pernah dikerjakan dan dipelajari, dan kombinasi yang menangani masalah kreativitas. Jika anak sudah bisa membuat kapal dari kertas, maka esok hari membuat yang sama maka proses reproduktif di otak kiri berjalan. Tapi suatu waktu anak mulai bisa mengembangkan membuat perahu dari kertas, maka kombinasi di otak kanan yang berhubungan dengan imajinasi bekerja.
“Dua-duanya itu kerja bareng, di kiri lebih logika, yang kanan lebih bebas, harus kita lakukan karena sistem pendidikan lebih menekanakan di kiri, maka pekerjaan orang tua memampukan yang kanan, tapi bareng-bareng,” kata Retno