Rabu 25 May 2016 06:36 WIB

Cerita Sukses Pendiri The Halal Boys Indonesia

Rep: MGROL 68/ Red: Indira Rezkisari
Alexander Setiawan pendiri The Halal Boys
Foto: MGROL 68
Alexander Setiawan pendiri The Halal Boys

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Halal Boys merupakan salah satu tempat makan yang populer di kalangan anak muda Jakarta. Berkonsep tempat makan kontainer, mereka hadir menawarkan konsep makanan utama ala timur tengah dengan menu nasi.

Membuktikan besarnya peluang bisnis kuliner kontainer, The Halal Boys dalam kurun waktu kurang dari satu tahun mampu meraih minat dan perhatian konsumen. Cabang di Kemang, Senayan, hingga Bali pun dibuka dalam waktu satu tahun.

Alexander Setiawan pendiri The Halal Boys berbagi cerita awal mulanya merintis usaha di bidang kuliner ini. Alex menyatakan bahwa ia mendapatkan inspirasi saat mencicipi jajanan kaki lima Kota New York. Yang menarik perhatiannya adalah makanan tersebut digemari oleh berbagai kalangan, dari mulai sopir taksi sampai orang kantoran.

Setelah itu ia memutuskan untuk mencoba membuat makanan tersebut sendiri dan berhasil menemukan resep atau formula yang hampir sama dengan makanan makanan dengan nama sama di kota New York.

"Saat itu motivasi saya hanya untuk kepuasaan saya sendiri. Bukan untuk dijadikan bisnis. Lambat laun orang-orang di sekitar saya memberi masukan untuk menjadikan ini sebagai sebuah peluang bisnis" ujar Alex saat peluncuran menu terbaru The Halal Boys, Selasa (24/2).

Sempat ditolak saat mengajukan kerjasama dengan mal di Jakarta, akhirnya Alex dan rekan-rekannya memutuskan untuk membuka tempat kuliner berkonsep makanan kaki lima menggunakan kontainer bekas. Saat melakukan pembukaan perdana pada 15 Mei 2015 di outlet pertama di Hang Lekir Senayan tak disangka respons dari masyarakt sangat positif dan antusias.

Sampai pada dua bulan pertama The Halal Boys mendapatkan peringkat lima makanan yang paling banyak dipesan dan mendapatkan Brand Awareness tertinggi oleh salah satu ojek berbasis aplikasi di Indonesia.

The Halal Boys akan terus berinovasi dalam menyajikan menu-menunya. Selain itu, target rencana untuk membuka waralaba di kota-kota besar di Indonesia. "Di Indonesia, nggak perlu makanan yang mewah dan menjadi sebuah masterpiece. Yang penting makanannya harus enak. Itu yang bakal diterima masyarakat," ujar Alex.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement