Rabu 18 May 2016 06:58 WIB

Menjemput Tujuh Hantu Menakutkan di Sungai Kampar

Peselancar asal Australia, James Cotton
Foto:

Bono Incaran Peselancar Internasional

Bono pertama kali ditemukan beberapa peselancar internasional yang berasal dari Perancis dan Brazil yang langsung menjajal kedahsyatan Bono. Sejak saat itu, Bono mulai dilirik lebih banyak peselancar nasional dan internasional hingga saat ini.

Bukan hanya peselancar asing yang tertarik berselancar di kawasan Sungai Kampar ini, berkat adanya peselancar professional tersebut, anak-anak serta pemuda desa pun kerapkali bermain-main dengan Bono. Mereka sudah tak merasakan ketakutan seperti dulu kala. Kehadiran Bono saat ini selalu ditunggu mereka yang ingin berada di atasnya.

Keberadaan gelombang Bono adalah objek wisata yang terbilang baru dan masih terus dikembangkan Pemerintah Riau. Kelangkaan dan keunikan sebuah destinasi wisata seperti ini sudah pasti berpotensi menarik wisatawan lebih banyak dibanding destinasi atau objek wisata umumnya, baik wisatawan lokal maupun mancanegara, terutama peselancar.

Pada 9-14 Februari 2013, Bono menjadi sorotan dunia dan akan tercatat dalam Guinness World Records. Hal tersebut dikarenakan Sungai Kampar menjadi lokasi pemecahan rekor berselancar terlama dan terpanjang kelas dunia dalam menunggangi gelombang Bono.

Untuk melihat Bono, ada speedboat berkapasitas 6 orang siap mengantar Anda menunggu gelombang tersebut di pinggir sungai. Untuk lebih aman, disarankan menggunakan lifejacket dan membawa tas tahan air untuk menempatkan kamera, lensa maupun ponsel.

Akan tetapi memang disarankan untuk meninggalkan barang berharga di daratan. Atau kalau memang Anda merasa memerlukan kamera untuk memotret Bono, pilihlah lensa tele, agar speedboat tak perlu berada terlalu dekat dengan Bono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement