Ahad 08 May 2016 18:50 WIB

Hati-Hati, Menambahkan Air pada ASI Bisa Berakibat Fatal

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan ASI perah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ibu dan ASI perah

REPUBLIKA.CO.ID, ASI atau air susu ibu merupakan asupan yang paling sempurna bagi bayi yang baru saja dilahirkan. Akan tetapi, ASI yang 'diakali' dengan penambahan air justru dapat menyebabkan kematian pada anak.

Kasus kematian pada bayi akibat campuran air dan ASI pernah terjadi pada anak dari George Landell (26) dan Lauren Heather Frusted (25). Kedua orang tua baru ini sengaja mencampurkan air putih ke dalam ASI yang telah diperah sebelum diberikan kepada bayi mereka. Keduanya berpikir, penambahan air pada ASI yang telah diperah dapat memperbanyak volume susu yang akan diminum oleh bayi mereka.

Sayangnya, penambahan air pada ASI justru menyebabkan kadar elektrolit dalam tubuh sang bayi terkuras habis. Terkurasnya elektrolit dalam tubuh menyebabkan otak sang bayi malang tersebut membengkak. Kerusakan parah pada otak ini kemudian menyebabkan sang bayi meninggal dalam usia yang baru menginjak 10 minggu.

Akibat dari insiden ini, kedua orang tua muda tersebut harus mempertanggungjawabkan kelalaian mereka di hadapan hukum. Landell didakwa dengan tuduhan pembunuhan sadis sedangkan Frusted didakwa dengan tuduhan penyiksaan anak tingkat satu dan dua.

Dari kejadian memilukan ini, ahli anak Marlee Harris memperingatkan orang tua untuk tidak memberikan air putih pada anak. Bayi, lanjut Harris, baru diperbolehkan meminum air putih ketika sudah berusia enam bulan ke atas.

Para ahli pun mengatakan bahwa ASI tidak perlu diencerkan dengan campuran cairan apa pun. Pasalnya, ASI telah memiliki kandungan gizi yang ideal bagi pertumbuhan bayi. Tidak ada alasan medis apa pun yang memperbolehkan penambahan cairan pada ASI. WIC Idaho juga telah memberikan peringatan bahwa menambahkan air pada ASI dapat melenyapkan kandungan gizi yang terkandung pada ASI.

"Bayi tumbuh dengan cepat dan ASI atau susu formula bayi lainnya telah didesain untuk memenuhi kebutuhan spesifik, kebutuhan kalori dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Ketika ASI atau makanan bayi diencerkan, makan nilai-nilai tersebut akan menurun," jelas Harris seperti dikutip Parent Herald.

(baca: Dokter Sarankan Bayi Lepas Popok Sekali Pakai di Rumah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement