Rabu 30 Mar 2016 06:15 WIB

Empat Juta Pasangan Usia Subur Alami Gangguan Kesuburan

Wanita dengan masalah kesuburan/ilustrasi
Foto: newmedicinegroup.com
Wanita dengan masalah kesuburan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Perhimpunan Fertilitas In Vitro Indonesia (PERFITRI) Budi Wiweko mengatakan ada empat juta pasangan usia subur yang mengalami gangguan kesuburan.

"Data prevalensi infertilitas saat ini di Indonesia sebesar 10 hingga 15 persen dari 40 juta pasangan usia subur, jadi terdapat empat juta pasangan usia subur yang mengalami gangguan kesuburan," kata Budi dalam acara Medical Tourism Kini Hadir di Sahid Sahirman Fertility Center: Bayi Tabung Pintar di Jantung Kota Jakarta, Selasa (29/3) malam.

Ia menjelaskan apabila lima pasangan infertilitas membutuhkan pelayanan bayi tabung, maka kurang lebih terdapat 200 ribu pasangan usia subur yang harus dibantu dengan teknologi bayi tabung. "Tren siklus bayi tabung di Indonesia semakin meningkat setiap tahun, data dari 28 klinik bayi tabung yang tersebar di 11 kota dan delapan provinsi di Indonesia, terdapat sebanyak 4.827 siklus yang terbagi atas 4.127 siklus baru dan 750 dalam bentuk simpan beku pada tahun 2014," katanya.

Berkaitan potensi "Medical Tourism", Budi menjelaskan di Indonesia tidak hanya potensial untuk mendapatkan pasien dari luar negeri. Tetapi yang lebih penting adalah mendapat kepercayaan pasien dalam negeri.

"Pada 2012, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa biaya yang dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pengobatan di luar negeri mencapai lebih dari Rp 110 triliun," ujar dia.

Strategi "Medical Tourism" yang tepat, kata dia, harus bisa diformulasikan untuk menarik kembali pasien dan devisa negara yang lari ke luar negeri. "Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain tarif yang kompetitif, infrastruktur fisik, dan peralatan yang modern, pelayanan berkualitas yang sesuai dengan bukti ilmiah, orang-orang yang kompeten dan siap bersaing, serta meningkatkan keterjangkauan akses," kata Budi mengakhiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement