Senin 29 Feb 2016 09:14 WIB

7 Tantangan Agar Anak Tumbuh Cerdas dan Peduli

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
  Seorang anak memilih buku di salah satu booth di Islamic Book Fair 2016, di Jakarta, Ahad (28/2).  (Republika/Darmawan)
Seorang anak memilih buku di salah satu booth di Islamic Book Fair 2016, di Jakarta, Ahad (28/2). (Republika/Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap ibu ingin memiliki anak yang pintar atau cerdas. Namun, pintar saja tidak cukup, anak juga harus cepat tanggap dan memiliki rasa peduli. Bagaimana caranya? Apakah yang dilakukan orang tua khususnya ibu selama ini sudah benar?

Ini dia tujuh tantangan yang harus dilakukan ibu agar memiliki anak cerdas, hebat, cepat tanggap dan peduli sesama.

Psikolog, Roslina Verauli menjelaskan tantangan pertama yang harus dilakukan orang tua terutama ibu adalah menampilkan perilaku yang tepat. Orang tua harus menunjukkan kepekaan secara emosional dan sosial, menunjukkan empati.

Yang kedua, orang tua harus menerapkan disiplin. Jika anak bisa melakukan hal itu dengan baik, berikan pujian. Jika anak gagal, ingatkan. “Ihh..” Cukup dengan kata itu, tidak perlu membentak. Sehingga anak sadar mereka salah. Atau bilang, ”Mama marah lho kalau kamu begitu,” ujarnya seraya menambahkan tidak perlu memukul anak.

Yang ketiga, orang tua harus konsisten, misalnya bangun tidur anak langsung mandi. Jangan sampai  orang tua menyuruh mandi, tapi orang tuanya belum mandi. Dan besoknya malah tidak masalah jika anaknya tidak langsung mandi. Jika orang tua suasana hatinya sedang tidak baik dan malas mandi, minta pasangannya mandi duluan agar anaknya melihat bahwa orang tuanya mandi juga.

Tantangan keempat, coba ajak anak diskusi. Misalnya anak mau berbagi makanan atau mainan dengan temannya. Tanya mengapa ia mau berbagi.

Lalu yang kelima, berikan anak kesempatan untuk melakukan perilaku yang diharapkan. Sering mengajak anak ke acara sosial. Misalnya ajak anak membantu temannya atau ajak anak belajar masak bersama.

Tantangan berikutnya adalah memberikan masukan positif. Jika anak melakukan hal baik, maka berikan dia pujian. Jika kurang tepat orang tua bisa katakan. “Kayaknya yang kemarin lebih baik deh kak,” ujarnya.

Roslina mengingatkan jangan bandingkan dengan anak lain, bandingkan dengan diri anak itu sendiri. Kemudian tantangan yang terakhir dorong anak untuk menampilkan aksi tersebut dalam berbagai situasi.

(baca: 3 Cara Memilih Dokter Anak yang Tepat)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement