REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama berpuluh-puluh tahun Barbie menjadi standar kecantikan. Pada tahun ini Marttel pabrik yang memproduksi Barbie merubah tradisinya. Pertama kalinya dalam 57 tahun kehadiran Barbie, Mattel memproduksi bentuk yang lebih variatif.
Namun, variasi bentuk Barbie tidak menghilangkan komodifikasi standar kecantikan perempuan. Perempuan masih diobjektifikasi karena standar-standar kecantikan Barbie tersebut. Walaupun dengan standar yang lebih variatif.
“Idealnya sih enggak ada standar kecantikan. Kecantikan seseorang tidak bisa didefinisikan oleh standar-standar. Walaupun spektrumnya sekarang lebih luas, Mantell cuma mengubah standar kecantikan, tidak menghancurkannya,” kata Peneliti Pusat Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia, Sari Damar Ratri, Jumat (29/1).
Sari mengatakan, seiring berkembangnya zaman standar kecantikan memang lebih variatif. Terlebih dengan adanya sosial media. Sari mencontohkan seperti model-model plus size. Tapi tetap komodifikasi tetap ada. Karena konsep model plus size pun dikeluarkan oleh perusahaan. Sasarannya kepada perempuan-perempuan yang bertubuh tidak ideal.
Sari mengatakan, variasi Barbie tidak seperti menyebarkan pengetahuan yang salah tentang kecantikan. Karena setiap orang memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda. Sari mencontohkan, salah satu obat pelangsing tubuh menurunkan usia modelnya.
“Nah bayangin kalau remaja melihat iklan itu, sejak muda mereka harus melihat idealisasi tubuh, mereka diajak untuk tidak menghargai tubuhnya sendiri,” katanya.
Sari mengatakan, Barbie membuat perempuan teralienasi terhadap tubuhnya sendiri. Karena itu Mattel menyelamatkan perempuan melalui variasi bentuk tubuh sekaligus bagian dari strategi bisnis Mattel.
Mattel telah membuat beberapa perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, perusahaan menyajikan 23 boneka baru dengan berbagai warna kulit dan warna rambut dengan kaki datar, bukan dalam posisi berjinjit yang dirancang untuk menggunakan sepatu heels. Tapi saat itu belum menawarkan perubahan signifikan dalam jenis bentuk tubuh.
General Manajer Barbie, Evelyn Mazzocco menganggap sudah saatnya untuk mengubah wajah brand secara harfiah. "Boneka baru ini lebih mencerminkan dunia yang anak lihat di sekitar mereka," katanya.