Selasa 26 Jan 2016 14:29 WIB

Tumbuh tanpa Sosok Salah Satu Ortu Picu Anak Cenderung LGBT

Rep: C21/ Red: Indira Rezkisari
Orang tua tunggal/ilustrasi
Foto: pixabay
Orang tua tunggal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Orang tua yang membesarkan anaknya sendirian atau orang tua tunggal berpotensi membesarkan anak dengan kecenderungan seksual menyimpang, seperti LGBT. Pengasuhan dengan karakter yang tidak lengkap menjadi pemicunya.

“Misalnya ayah sudah meninggal, dan di rumah dia tidak ada figur laki-laki. Dari kecil sampai dewasa yang dilihat figur perempuan sehingga terlalu melindungi,” ujar psikolog pendidikan Alfa Restu Mardhika, Selasa (26/1).

Restu menambahkan, misalkan terjadi perceraian, sang ibu juga tidak boleh melarang ayahnya untuk berkunjung dan sebaliknya. ‎Kekhawatiran berlebihan terhadap anak pun tidak diperbolehkan karena akan memengaruhi karakter anak.

Ibu dengan anak laki-laki tidak boleh terlalu mengekangnya. Alfa mengatakan, figur laki-laki harus bisa bangkit saat jatuh agar daya juangnya tinggi. Ibu tidak boleh terlalu melindunginya.

Selain itu, saat tumbuh kembang anak, orang tua harus melihat kecenderungan anak lebih senang bergaul dengan sesama jenis atau lawan jenis. Kalau cenderung sering berhubungan lawan jenis, orang tua tetap harus berusaha meyakinkan anak jika nantinya dia adalah figur laki-laki. Hal itu dapat dilakukan dengan cara membacakan buku-buku bertema laki-laki atau cerita tentang sosok seorang ayah.

“Tuntutan orang tua yang anaknya harus berada di rumah dan membatasi pergaulan membuat anak menjadi lemah. Meskipun pembatasan pergaulan juga tetap harus dilakukan agar tidak berdampak buruk pada perkembangan anak,” tutur dia.

(baca: 7 Langkah Hilangkan Trauma Anak Akibatkan Terorisme)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement