REPUBLIKA.CO.ID, Mao Zedong merupakan pendiri Republik Rakyat Cina (RRC). Ia menjadi tokoh yang begitu kontroversial dengan gagasan-gagasan filsuf sosialisme yang diantaranya dipengaruhi oleh Karl Marx, Lenin, dan Stalin.
Pria kelahiran Shaoshan, Hunan 26 Desember 1893 ini juga dikenal dengan strategi militer serta ide-ide komunis yang diterapkan di negeri Tirai Bambu tersebut.
Mao pun dianggap oleh mayoritas Partai Komunis serta masyarakat sebagai sosok yang membawa persatuan dan stabilitas negara. Bahkan, ia dikatakan memiliki kontribusi tinggi dalam membangun Cina menjadi salah satu kekuatan dunia.
Meski demikian, pria yang wafat pada 9 September 1976 ini pernah dianggap gagal karena menerapkan strategi politik yang dikenal dengan nama Lompatan Jauh ke Depan. Sdalam strategi ini, Mao berupaya melakukan reorganisasi daerah pedesaan secara total dan mendirikan perkumpulan-perkumpulan desa yang disebut Komune.
Namun, upaya mengubah ekonomi Cina dari agraris ke satu industri tersebut justru gagal. Komune-komune ini mejadi kelompok yang terlalu besar dan tak bisa terorganisir dengan baik. Akibatnya, kemiskinan dan kelaparan terjadi secara luas dan setidaknya 45 juta orang tewas.
Bahkan, saat itu, Mao juga menerapkan sistem kerja paksa pada masyarakat. Tercatat, selama ia menjadi pemimpin Cina, 70 juta orang di negara itu meninggal dengan sia-sia.
Meski tak sedikit yang menganggap Mao sebagai kontroversial ia tetap dihormati banyak orang atas jasa-jasanya. Baru-baru ini, seorang pengusaha di desa terpencil di Provinsi Henan, Cina pun membangun patung raksasa Mao sebagai bentuk penghormatan pada pemimpin besar itu.
Terletak di sebuah lahan pertanian, patung raksasa Mao ini dibentuk dengan warna emas. Diketahui, baja dan beton merupakan bahan utama dalam membuat patung tersebut.
Patung raksasa Mao ini dibentuk dengan pose duduk di kursi dan tangan disilangkan di atas pangkuannya. Setidaknya, pembangunan patung ini memakan biaya hingga 3 juta yuan atau sekitar 460 ribu dollar AS, dilansir Amusingplanet Ahad (10/1).