REPUBLIKA.CO.ID, Apakah Anda salah satu orang tua yang khawatir ketika melihat anak-anak bermain dengan teman khayalan atau teman fantasinya? Jika iya, sebaiknya Anda mengurangi kekhawatiran tersebut. Sebab menurut ahli psikologi, bila seorang anak memiliki teman fantasi atau imajiner ketika bermain, hal itu juga akan memberikan dampak positif pada perkembangannya.
Psikolog dari Universitas Oregon, Amerika Serikat, Marjorie Taylor mengungkapkan sekitar 65 persen anak-anak dengan rentang usia hingga tujuh tahun, pasti memiliki teman imajiner dalam hidupnya. Kendati demikian, ia mengaku hal tersebut merupakan cara yang positif untuk anak membangun cara mereka berinteraksi atau berkomunikasi.
Seperti dilansir situs Safebee, berikut ini beberapa dampak positif jika anak Anda memiliki teman imajiner:
1. Melatih mereka menjadi seorang teman
Bagi banyak anak, sahabat imajiner dapat menciptakan sebuah hubungan dan kegembiraan yang timbul berkat kontak interpersonal di antara mereka. Ketika memiliki sahabat imajiner, itu menjadi tanda bahwa anak-anak Anda suka bermain dan mencintai orang lain.
2. Mengajarkan mereka menangani emosi negatif
Anak-anak memanfaatkan sahabat imajiner mereka untuk mengungkapkan perasaan-perasaan negatif. Seperti kekecewaan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain.
3. Membantu mereka memahami perspektif orang lain
Sebuah penelitian menunjukkan anak-anak yang memiliki teman imajiner akan membantunya memahami perspektif orang lain. Karena ketika seorang anak memiliki teman fantasi, mereka akan belajar memahami rasa atau cara orang lain berpikir terhadap suatu hal. Proses ini, menurut para ahli, menunjukkan kepiawaian pola pikir sang anak.
4. Meningkatkan kreativitas sosial
Anak-anak yang memiliki teman imajiner memang tidak lebih kreatif bila dibandingkan dengan mereka yang tidak memilikinya. Namun ketika mengukur dalam hal interaksi sosial (bukan kreativitas pribadi), anak-anak yang memiliki teman fantasi mendapatkan skor lebih tinggi.
5. Memungkinkan mereka untuk menavigasi masa remaja
Ketika teman imajiner sang anak nakal atau Anda salahkan karena perilaku buruk, anak Anda akan belajar untuk bekerja di luar batas-batas dirinya. Karena biasanya sang anak selalu enggan dibanding-bandingkan dengan teman imajinernya. Kendati demikian, Anda juga perlu hati-hati agar tidak selalu terkesan menyudutkan atau mencoba menyisihkan teman imajiner anak Anda dari kehidupannya.