Yoyo yang merupakan sesepuh di Masyarakat Peduli Bromo ini mengatakan, masyarakat sejatinya sudah mengetahui apa yang akan terjadi di Gunung Bromo.
"Pada 4 Desember kami sudah melihat tanda. Ada dua burung elang terbang di atas kawah Boromo. Itu tandanya Bromo sedang punya gawean," kata dia.
Tak lama setelah itu, pos pemantau dikatakanya mengabarkan terjadi peningkatakan gempa tremor di sekitar kawah dan kemudian diikuti asap pekat disertai abu vulkanik.
Yoyo dengan rinci menjelaskan tahapan-tahapan yang kemudian terjadi. Mulai dari gejala awal hingga keluar cahaya dari dalam kawah.
Hingga saat ini dikatakanya proses erupsi belum selesai. Nantinya akan ada asap yang membumbung setinggi 3.000 meter.
"Biasanya akan ada asap itu, kemudian menurun hingga mengeluarkan asap berwarna putih lagi di kondisi normal," kata dia.
Saat menghadapi gejala-gejala itu, dikatakan Yoyo, dirinya dan masyarakat sekitar sudah sangat terbiasa. Dalam beraktivitas mereka biasa memperhatikan arah angin karena akan berpengaruh terhadap arah asap. Informasi yang mereka dapatkan satu jam sekali dari pos pemantau juga terus dijadikan patokan.