Ahad 15 Nov 2015 13:59 WIB

Kopi Lanang Menoreh yang Eksotis dari Kulonprogo

Kopi Menoreh
Foto: Republika/Hazliansyah
Kopi Menoreh

REPUBLIKA.CO.ID, Pegunungan atau Bukit Menoreh yang membentang di wilayah barat laut Kabupaten Kulon Progo selama ini mungkin hanya dikenal sebagai penghasil cengkeh. Namun banyak yang belum tahu jika daerah yang digunakan sebagai basis pertahanan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa ini juga penghasil kopi terbaik, yakni Kopi Menoreh.

Seperti apa?

Rohmat, salah seorang produsen rumahan Kopi Menoreh menjelaskan, kopi menoreh memiliki tiga jenis. Pertama Robusta, Arabika dan yang paling spesial adalah Lanang. Jika Arabika memiliki rasa yang sedikit asam, Robusta dan Lanang lebih netral.

"Namun Kopi Lanang punya aroma yang lebih kuat," ujar Rohmat kepada Republika.co.id, kemarin.

Aroma itu dikatakan Rohmat tidak hanya wangi kopi, namun juga cengkeh yang lembut. Hal itu karena kopi yang tumbuh di Bukit Menoreh terlindungi pohon cengkeh.

"Kopi ini tumbuh di ketinggian 620 meter di atas permukan laut," ujar Rohmat.

Dalam penyajiannya Rohmat mengatakan penikmat kopi dapat memilih rasa manis dari gula pasir atau gula aren. Jika gula putih memberikan rasa yang kuat antara kopi dan manis, gula aren akan menyatukan keduanya.

Lebih lanjut Rohmat mengatakan, dalam pengolahanya Kopi Menoreh masih menggunakan cara tradisional. Mulai dari penanaman, pemetikan, pengolahan hingga penyajian.

"Kita juga bebas pestisida, karena itu kopi menoreh sangat aman. Jika ada kopi yang bisa buat kembung, tapi tidak untuk Kopi Lanang," kata dia.

Karena masih memproduksi secara rumahan, Rohmat mengatakan kopi Menoreh masih sedikit sulit ditemukan. Namun secara khusus ia membuka kedai di kediamanya di Madigondo RT.26 RW.10. Sidoharjo Samigaluh, Kulonprogo, DIY. Disana ia menjanjikan pengalaman lebih menikmati kopi menoreh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement