REPUBLIKA.CO.ID, Juru masak ternama Jamie Oliver juga terpikat dengan cold brew coffee. Ia pertama kali mencicipinya saat menginjak New York. Kala itu ia memesan bagel dengan baluran krim dan segelas kopi dingin.

Saat Jamie sudah telanjur menduga akan kecewa dengan kopi yang tersaji, seperti dikutip dari laman Jamie Oliver, ia justru menemukan sensasi rasa yang berbeda. Es kopinya terasa halus membelai lidah. Digambarkannya dengan kaya rasa tapi tidak berlebihan, dingin tapi tidak berair, dan menyegarkan. Tidak sama dengan es kopi lain yang pernah dia cicipi.

Dari hasil obrolan dengan tim pengelola kafe, Jamie menemukan rahasianya. Cold brew coffe adalah segelas es kopi yang diminumnya. Minuman ini merupakan kopi dingin yang sebelumnya bubuk kopinya direnda dulu di air air dingin lalu disaring. Tidak dengan ala biasa, yakni menyeduh bubuk kopi dengan air panas dan menuangnya di atas es. (baca: Cold Brew, Tren Teranyar Minuman Kopi Dingin)

Menurut Jamie, ada perbedaan rasa yang didapat menggunakan metode cold brew. Es Kopi adalah proses yang sangat cepat, namun harus diseduh menjadi lebih kuat dari kopi standar untuk menebus pengenceran es yang meleleh. Metode ini cenderung membuat kopi terasa lebih pahit, karena faktor ekstraksi intens dan cepat kala kopi bertemu air panas.

Cold brew, di sisi lain, membutuhkan waktu 18 hingga 24 jam. Proses infus alias perendaman kopi menghasilkan minuman dengan tingkat keasaman rendah. Karena itu pula, menurut Jaime, cold brew menghasilkan minuman kopi bercita rasa manis alami.

Ikuti Whatsapp Channel Republika