Jumat 18 Sep 2015 07:38 WIB

Gelato GROM Diracik dari Produk yang Ditanam Sendiri

Dibuka pertama kali di Torino, Italia, pada 2003, kini Gelato Grom hadir di Jakarta.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Dibuka pertama kali di Torino, Italia, pada 2003, kini Gelato Grom hadir di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Gelato GROM menawarkan lebih dari 30 varian rasa. Namun, tidak semua rasa tersebut akan tersedia di gerai GROM di Jakarta.

Cathleen Purwana, perwakilan GROM Indonesia, mengatakan karena produk GROM dibuat menggunakan bahan terbaik, maka mereka hanya menyediakan gelato atau sorbet dari bahan-bahan yang sedang musim. "Kalau sedang tidak musim melon, ya tidak ada rasa melon. Atau kalau sedang musim panen mangga, rasa itu harus ditunggu sampai musimnya," ujar Cathleen, di sela-sela pembukaan GROM Gelato, di Pacific Palace Jakarta.

Hampir semua bahan yang digunakan untuk membuat gelato atau sorbet berasal dari pertanian milik mereka bernama Mura Mura. Lahan seluas 8 hektare yang dibuka pada 2007, kini berkembang jadi 20 hektare. Di sana ditanam lebih dari 100 tanaman, seperti buah persik, aprikot, pir, juga buah tin. 

Bahan lain tidak ditanam GROM dipercayakan kepada pemasok dengan standar kualitas yang mereka jaga. Seperti misalnya kopi dari Guatemala atau cokelat Ocumare dari Venezuela.

GROM pertama didirikan oleh Guido Martinetti dan Federico Grom di tahun 2003 di Torino, Italia. Pada tahun 2005, Federico mengatakan mereka baru berani membuka cabang lain di luar Torino di Italia. 

Setelah membuka gerai pertamanya di New York, AS, pada 2007 Guido dan Federico lebih percaya diri untuk berekspansi ke seluruh dunia. Kini mereka memiliki 72 cabang di dunia. 

"Ketika buka di New York, saat itu musim panas. Orang rela mengantre 2,5 jam, panjang antrean 100 meter. Demi gelato GROM," kata Federico.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement