Selasa 01 Sep 2015 06:29 WIB

Anak Anda Narsis? Mungkin Ortu Jadi Penyebabnya

Rep: MGROL 47/ Red: Indira Rezkisari
Ada hubungan yang signifikan antara memuji berlebih-lebihan (overvaluation) orang tua dengan sifat-sifat narsis pada anak-anak.
Foto: Republika/Prayogi
Ada hubungan yang signifikan antara memuji berlebih-lebihan (overvaluation) orang tua dengan sifat-sifat narsis pada anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, Narsis, setiap orang pasti mempunyai sisi yang mencintai dirinya sendiri begitu mendalam. Tapi bila sisi itu terlihat pada anak-anak, banyak orang yang heran. Kenapa itu bisa terjadi?

Memuji berlebihan dan menilai sesuatu terlalu tinggi pada anak-anak dapat mempengaruhi pekembangannya. Banyak yang menanyakan apakah sifat narsis itu berkembang sebagai akibat dari perhatian orang tua yang terlalu banyak. Atau justru terlalu sedikit?

Ada dua teori yang bersaing tentang pengaruh orang tua pada sifat narsis anak. Satu menunjukkan bahwa narsisme berkembang sebagai mekanisme pertahanan untuk mengatasi kurangnya kehangatan dan kasih sayang orang tua. Sementara, dikutip dari laman ABC, yang lain berpendapat bahwa itu sebenarnya adalah hasil dari terlalu banyak pujian.

Peneliti utama dan peneliti pasca-doktoral Eddie Brummelman mengaku terpesona dengan narsisme pada anak-anak dan ingin menjelajahi bagaimana sifat itu muncul.

Ia menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara memuji berlebih-lebihan (overvaluation) orang tua dengan sifat-sifat narsis pada anak-anak mereka. Hal ini memang sederhana, namun hal ini menunjukkan bahwa overvaluation dapat menimbulkan perkembangan narsisme terhadap anak-anak.

Tapi memberikan pujian bukan satu-satunya penyebab akan narsisme anak. Pujian hanya menjadi sebuah pengingat terhadap orang tua dalam memonitor dan membantu menginformasikan intervensi pelatihan pola pengasuhan anak, terutama mengingat bahwa narsisme tampaknya meningkat pada anak-anak saat ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement