REPUBLIKA.CO.ID, Saat Anda mengunjungi kota Frankfurt, Jerman, jangan ketinggalan moment mengunjungi sebuah menara abad ke-15 di tengah-tengah gedung tinggi dengan arsitektur modern.
Ini akan menjadi pemandangan aneh sekaligus menakjubkan dari satu warisan sejarah.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Eschenheimer Turm, menara yang dulunya merupakan bagian dari benteng besar mengelilingi kota. Sekitar tahun 1806 hingga 1812, tembok-tembok tersebut diruntuhkan, hanya ada tiga menara yang masih diselamatkan, termasuk Eschenheimer Turm.
Penyelamatan tersebut dilakukan atas permintaan dari duta besar Perancis bernama Count d'Hédouville. Tidak ada yang menyangka aksi tersebut menjadikan menara Count d'Hédouville sebuah ikon paling terkenal di Fankfurt.
Awalnya tembok besar kota dibangun oleh Kaisar Romawi Louis IV sebagai satu upaya melindungi kota baru Frankfurter Neustadt dari bahaya serangan yang mengancam kota pada waktu itu.
Pembangunan awal ini dimulai sejak pertengahan abad ke-14 dan lebih dari seratus tahun tembok ini dapat diselesaikan. Landasan untuk gerbang menara asli diletakkan pada 11 Oktober 1349. Ini digantikan oleh Eschenheimer Turm dibangun antara 1426 dan 1428, dilansir dari Amusingplanet, Sabtu (15/8).
Eschenheimer Turm memiliki tinggi mencapai 47 meter, terdapat delapan tingkat dan dua loteng. Bangunan paling bawah berbentuk persegi dan mengerucut ketika berada di ujung paling atas, layaknya bentuk tembok penghalang zaman dulu.
Saat ini menara masih menggunakan bentuk aslinya, namun sedikit berubah untuk penggunaan tempat-tempatnya. Seperti lantai dasar yang digunakan sebagai bar dan restoran, serta beberapa ruangan yang digunakan sebagai hotel.
Diapit oleh gedung-gedung modern, tidak membuat bangunan ini kehilangan pesona. Justru malah membuat pengunjung penasaran saat mengunjungi kota Frankfurt.
Ikuti Whatsapp Channel Republika