REPUBLIKA.CO.ID, Fenomena pola pengasuhan helikopter atau 'Overparenting' tidak hanya meresahkan satu psikolog. Psikolog lain, dikutip dari Sydney Morning Herald, setuju ada lebih banyak orang tua yang kini mendatangi psikoloh terkait perkembangan anaknya.
"Makin banyak orang tua menyadari perbedaan isu kesehatan mental anaknya dan ingin memperbaikinya sebelum masalah bertambah parah," kata Bill Campos, psikolog senior di Western Sydney Medicare Local. Campos mengatakan pola pengasuhan adalah 'keseimbangan yang berhati-hati' antara mengantisipasi masalah anak dan membiarkan mereka mengalami masalah yang bisa membangun pertahanan anak.
Psikolog klinis dan peneliti Judith Locke tapi mengatakan psikolog merasa tertekan untuk menyampaikan penjelasan medis tentang kenapa anak bermasalah. Terutama bila isunya adalah anak yang kurang disiplin atau bahkan hanya memiliki kecerdasan rata-rata.
Pola pengasuhan helikopter diciptakan orang tua yang menginginkan anaknya bahagia. Fenomena ini disebut 'Overparenting' dan muncul selama 15 tahun ke belakang.
Dikutip dari Sydney Morning Herald, orang tua ini selalu berusaha menyelesaikan masalah anak-anaknya menjangkarkan mimpi yang sulit direalisasikan oleh potensi anak. Ketika orang tua dihadapi dengan kekurangan anak mereka lalu mencari diagnosa medisnya. Akibatnya banyak anak dikirim menjalani terapi, ketika sebenarnya mereka membutuhkan solusi dalam cara lain.
Daripada mengirim anak ke konselor dan psikolog, Locke menyarankan orang tua bagaimana caranya mengajarkan anak untuk lebih tangguh. "Setop mengirim anak empat tahun ke psikolog. Kita butuh menjangkau orang tua," kata Locke.
Presiden Australian Primary Principals Association Dennis Yarrington mengatakan satu dari 10 anak memiliki ganguan kesehatan jiwa berdasarkan survei nasional dari University of Western Australia. Ia berujar, anak perlu diajarkan strategi berhadapan dengan tantangan. Tapi reaksi utama orang tua justru membawa anak ke spesialis.
"Orang tua di era 70-an dan 80-an mengatakan pada anaknya, bangun jembatan dan seberangi. Tapi orang tua masa kini ingin terlihat melakukan segalanya dengan benar. (Mereka pikir) setidaknya jika dibawa (ke spesialis) saya sudah melakukan semua yang saya bisa."