Selasa 10 Nov 2015 14:42 WIB

Ini Tiga Ciri Orang Tua yang Justru Rugikan Anak

Rep: MGROL 47/ Red: Indira Rezkisari
 Orang tua helikopter yang bersikap paranoid, sebenarnya adalah mereka yang tidak mampu mengatasi rasa khawatirnya terhadap anak.
Foto: ist
Orang tua helikopter yang bersikap paranoid, sebenarnya adalah mereka yang tidak mampu mengatasi rasa khawatirnya terhadap anak.

REPUBLIKA.CO.ID, Pengasuhan helikopter merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan sikap orang tua yang selalu mengatur anak, sampai ke hal terkecil sekalipun. Termasuk bersikap terlalu protektif sehingga selalu membayangi anak di mana dan kapan saja.

Pengasuhan ala helikopter seperti ini justru tidak menumbuhkan kemandirian anak. Orang tua helikopter yang bersikap paranoid, sebenarnya adalah mereka yang tidak mampu mengatasi rasa khawatirnya terhadap anak.

Apakah Anda tipe orang tua macam ini, untuk mengetahuinya coba tanya ini ke diri sendiri.

 

Periksa bahasa Anda

"Jika Anda mengatakan 'kami' ketika merujuk pada putra atau putri Anda, misalnya 'kami tergabung di klub sepak bola'. Berarti Anda terjebak dalam jalinan yang tidak sehat dengan putra atau putri Anda," ujar Julie Lythcott-Haims, dekan di Stanford University.

 

Periksa interaksi Anda dengan orang dewasa dalam kehidupan anak Anda

"Jika Anda berdebat dengan guru dan kepala sekolah dan pelatih dan wasit di sekolah anak sepanjang waktu, itu pertanda Anda sedikit terlalu ambil bagian (dalam hidup anak)," katanya.

"Ketika kita melakukan semua perdebatan demi anak, kita tidak mengajarkan anak-anak kita untuk melakukan advokasi bagi diri mereka sendiri."

(baca: Pengasuhan Helikopter Munculkan Bahaya Jebakan Overparenting)

 

Berhenti melakukan pekerjaan rumah mereka

Dan bagaimana orang tua dapat membantu anak-anak mereka menjadi mandiri? Mengajari mereka keterampilan yang mereka butuhkan dalam kehidupan nyata, dan memberi mereka cukup tali untuk melatih kemampuan mereka sendiri, kata Lythcott-Haims.

Biarkan mereka melakukan pekerjaan. "Tugas-tugas membantu membangun rasa akuntabilitas mereka dan membangun keterampilan hidup serta etos kerja," katanya, dikutip dari Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement