REPUBLIKA.CO.ID, Bermain dapat merangsang otak untuk mengembangkan berbagai potensi anak agar tumbuh sehat, cerdas dan kreatif, kata ahli tumbuh kembang anak Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K) MSi.
"Untuk membentuk anak sehat, cerdas, ceria kita harus membentuk potensi dasar sejak bayi dan balita, yaitu komunikasi, emosi, kognitif, motorik kasar dan motorik halus," jelas Soedjatmiko dalam peluncuran sebuah produk sampo di Jakarta, Rabu (27/5).
Aktivitas bermain dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Bermain bola, misalnya, dapat menjadi pengalaman baru bagi anak saat dia bisa menendang dan mengejar bola yang menggelinding.
Selain itu, memandikan anak juga bisa menjadi kesempatan bermain. Saat mandi, anak dapat mengasah indera peraba dan motorik kasar atau halus dengan memegang banyak benda, mulai dari peralatan mandi, mainan, air hingga busa sabun. Indera penglihatannya pun dilatih dengan membedakan wajah orang yang memandikannya, baik itu ibu, ayah maupun pengasuh.
Sentuhan dan elusan serta nyanyian orang tua dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman. Anak merasa disayangi sehingga emosinya pun menjadi stabil. Rasa nyaman juga dapat dipengaruhi indera penciuman bila saat mandi orang tua memberi wewangian dengan bau menyenangkan.
Soedjatmiko mengatakan stimulasi multi sensori (panca indera) mempersiapkan anak untuk siap berinteraksi dengan lingkungan di masa depan. Anak yang panca inderanya kurang terstimulasi, misalnya, dapat berkembang lebih lambat dari rata-rata.
Selain stimulasi multi sensori, orangtua juga harus memenuhi kebutuhan perhatian, kasih sayang dan interaksi serta asupan nutrisi yang cukup.