REPUBLIKA.CO.ID, SPANYOL -- Maskapai Ryanair yang berangkat dari Bandara Glasgow Prestwick menuju Palma, Mallorca, terpaksa mendarat di Spanyol lantaran enam wisatawan Inggris mabuk dan membuat kegaduhan di dalam pesawat.
Keenamnya tersebut ditangkap kepolisian setempat setelah menerima laporan dari kru pesawat. Menurut salah seorang saksi, para pria tersebut sudah mulai mengganggu selama penerbangan dua jam 50 menit. Diduga, keenamnya itu mabuk setelah menjalani pesta yang buruk di Magaluf.
"Petugas kepolisian setempat datang dan menangkap enam pria itu setelah kru pesawat memanggil mereka dan memberitahukan apa yang terjadi. Waktu masih pukul 7 pagi ketika insiden tersebut terjadi dan itu benar-benar mengejutkan," ujar saksi itu, dikutip Dailymail Selasa (12/5).
Juru bicara Ryanair pun mengiyakan bahwa para petugas kepolisian itu dipanggil lantaran keenam pria tersebut telah bertindak mengganggu. Pesawat pun didaratkan secara normal di Spanyol dan para pria tersebut dikeluarkan dari penerbangan menuju Palma.
"Sampai kapanpun, kami tidak akan mentoleransi segala tindakan tidak patuh maupun mengganggu dan kami pun meminta maaf kepada penumpang lain atas insiden yang tidak menyenangkan tersebut," lanjutnya.
Insiden penerbangan dari Prestwick tersebut bukan pertama kalinya terjadi. Beberapa waktu lalu, maskapai Irlandia tersebut mengeluarkan larangan bagi wisatawan yang membawa alkohol ke dalam kabin pesawat dan meminta mereka untuk meletakannya dalam bagasi pesawat.
Mereka yang nekat membawa pun akan segera 'ditendang' dari pesawat tanpa pengembalian biaya tiket. "Orang-orang yang membeli alkohol bebas akan diminta untuk meletakan barang itu di kabin bagasi dan bisa diambil pada saat pesawat telah mendarat," tuturnya.
Dirinya juga mengatakan, peraturan tersebut merupakan prioritas maskapai dalam menjaga keamanan serta kenyamanan penumpang maupun kru pesawat.