REPUBLIKA.CO.ID, Kecerdasan anak tidak semata dipengaruhi faktor genetik, juga dipengaruhi lingkungan. Sebuah penelitian dari Virginia Commonwealth University (VCU), University of Virginia, dan Lund University di Swedia menemukan bahwa lingkungan punya peran signifikan terhadap kemampuan kognitif anak di masa dewasa.
Penelitian yang dipublikasi jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 23 Maret lalu ini mengambil responden 436 pria dan saudaranya, dibagi dalam dua kelompok. Yang pertama adalah responden yang dibesarkan orang tua kandung dan yang kedua adalah anak adopsi. Para peneliti menemukan bahwa IQ anak adopsi lebih tinggi 4,4 poin dibandingkan anak yang dibesarkan keluarganya sendiri.
Lingkungan keluarga adopsi berperan penting. Soalnya, di Swedia dan banyak negara maju, agen-agen adopsi benar-benar melakukan seleksi terhadap lingkungan calon keluarga si anak. Rata-rata orang tua adopsi cenderung lebih berpendidikan dan punya status sosial ekonomi yang lebih baik dibandingkan orang tua kandung. Orang tua seperti ini lebih sering berkomunikasi dengan anak, membawa mereka ke museum, membacakan cerita saat mau tidur.
"Ini bukti kuat bahwa orang tua berpendidikan berperan membuat anak mereka lebih cerdas dan ini bukanlah hasil dari faktor genetik," kata salah seorang peneliti, Kenneth S. Kendler, MD, profesor psikiatrik dan genetik molekul manusia, di Department of Psychiatry, VCU School of Medicine, seperti dilansir dari www.parentsindonesia.com.