Sabtu 14 Mar 2015 08:16 WIB

Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Anak Masuk Preschool

Preschool (Ilustrasi)
Preschool (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda tidak perlu menjadi seorang guru atau memiliki gelar pendidikan untuk membuat si kecil mendapatkan hari yang kaya dengan pelajaran di rumah. Aktivitas harian bisa menyiapkan dirinya untuk akhirnya bisa membaca, menulis, berhitung, dan lainnya. 

“Entah apakah Anda melakukannya dengan sengaja atau tidak, setiap orang tua berlaku sebagai seorang guru,” ujar Tim Seldin, presiden Montessori Foundation dan penulis How to Raise an Amazing Child. 

Ikuti tips berikut untuk membangun serangkaian kemampuan batita Anda, dan membantunya mengembangkan rasa cinta belajar dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Membaca buku

"Salah satu cara efektif dan telah terbukti bisa membuat melek huruf adalah membaca dengan lantang," kata Candace Lindermann, perancang kurikulum dan pemilik firma konsultan, Naturally Educational. Bergelunglah dengan si kecil di sofa yang nyaman. Dengan begitu batita Anda akan menghubungkan kegiatan membaca dengan mendapatkan perhatian positif Anda, serta dapat menumbuhkan minatnya. Lindermann menegaskan. jika si kecil yang tidak bisa diam untuk mendengarkan sebuah kisah, tidak masalah. Untuk lebih melibatkannya, ajukan pertanyaan sederhana tentang apa yang terjadi, atau bahkan mengubah nama tokoh protagonis pada nama anak Anda. “Ini mungkin bisa memberikannya perasaan bahwa dialah yang sedang berpetualang.” Semakin sering Anda membaca bersama, semakin anak akan menangkap hubungan antara cerita, gambar, dan kata-kata pada halaman. Seiring waktu, Anda mungkin memerhatikan bahwa dia mulai mengingat adegan dalam buku kesayangannya. Setelah itu dia akan menyadari bahwa lekukan di halaman adalah simbol yang memiliki arti, dimana ini adalah langkah pertama untuk membaca, kata Lindemann lagi. 

Mengecek bentuk benda

Menumpuk balok, mengutak-atik puzzle, dan bermain dengan berbagai jenis bentuk dan ukuran berbeda adalah cara kunci membantu anak belajar hubungan spasial, geometri, dan konsep pra-matematika lainnya. “Anak-anak adalah makhluk yang berorientasi pada sensor inderawi, dan mereka memelajarinya dengan tubuhnya, jadi mereka perlu merasakan secara fisik bentuk segitiga atau menemukan bahwa satu balok berbeda dengan balok lain dengan memegangnya untuk memahami konsep abstrak bentuk dan angka,” ujar McAdam. Jadi berikan anak setumpuk balok Lego Duplo ramah anak atau beberapa cangkir tumpuk berwarna cerah untuk bermain di lantai ruang keluarga. Sementara Anda sibuk di dapur, biarkan dia menyimpan Tupperware atau menyortir sendok.

Eksplorasi alam

Menjelajahi dunia alami adalah cara ideal bagi batita untuk belajar ilmu sains mendasar. Misalnya, mengajarkan biologi kepada anak bisa semudah seperti memasukkan ikan mas ke dalam akuarium bulat dimana dia bisa mengamatinya atau menanam bibit di pinggiran jendela agar dia bisa menyaksikan siklus kehidupan tanaman. “Perhatikan apa yang membuat dia tertarik, dan manfaatkan sebagai batu loncatan untuk belajar,” saran McAdam. Jika anak Anda terpesona dengan debu atau batu, pergilah keluar dan galilah sedikit tanah sambil bertanya seperti, “Seperti apa rasa dan bagaimana bau tanah? Apakah ini kerikil? Apakah ini berbunyi jika jatuh?” Semakin banyak Anda mengajarkan anak menggunakan inderanya, semakin Anda membantunya menjadi pengamat terlatih seperti ilmuwan, ujar Seldin.

Bermain Air

Permainan air adalah cara bagus lainnya untuk menguatkan rasa cinta anak akan eksplorasi. “Di dalam bak mandi anak-anak akan belajar konsep fisik mendasar seperti apakah benda tersebut akan tenggelam atau mengapung,” kata McAdam (belum lagi mengukur sesuatu dengan takaran air, volume, gravitasi, dan sebab akibat). Sebagai pemanasan untuk pembelajaran, tanyakan si kecil apakah bebek karetnya akan mengapung. Anak-anak adalah mahluk yang suka mengalami sesuatunya secara alami. Pertanyaan Anda akan membimbingnya membentuk hipotesis, memprediksi apa yang mungkin terjadi, dan mengobservasi hasilnya. “Di kemudian hari, seiring dia belajar informasi dan konsep yang lebih rumit, akan ada dasar pengalaman sebagai tempat pengetahuan ini akan menetap.”

Membangun kecerdasan seni

Apakah anak Anda sedang bernyanyi, mencoret-coret, atau melukis, mendorongnya untuk mengekspresikan diri lewat musik atau seni bisa memiliki manfaat besar. “Para peneliti telah menemukan bahwa belajar bermain musik, bahkan hanya memukul panci dan wajan dapat mendukung tumbuh kembang anak dengan cara yang sangat baik,” ujar Lindemann. Lagipula, hal itu ini mendorong pengekspresian diri serta mengajarkan ritme dan penghitungan nada. Belajar bilangan pecahan akan menjadi lebih alami untuk anak yang menirukan ritme dari alat musik atau melalui nyanyian. Lagi pula, bermain alat musik dapat membangun koordinasi dan perkembangan motorik.

Menggambar dan melukis dapat memberikan manfaat serupa. Mereka mendorong imajinasi, meningkatkan koordinasi tangan-mata, dan menguatkan otot tangan serta jari yang membantu menyiapkan tangan mungil itu untuk menulis nantinya. Terutama melukis, memberikan anak kesempatan menggunakan indera mereka untuk merasakan kertas atau menyikat, mencium bau cat, dan melihat warna saat mereka memadukannya, dimana ini penting untuk membuat hubungan dalam otak mereka.

Bermain sandiwara

Di sekitar usia 18 bulan, anak Anda akan cenderung mulai bermain pura-pura, misalnya memegang pisang ke telinganya dan berbicara seperti sedang menelepon, atau menggendong boneka di pelukannya dan mengayunnya. Ini adalah transformasi intelektual yang besar, kata Jan Drucker, PhD, guru besar psikologi di Sarah Lawrence College di Bronxville, New York. Ini menandai bahwa anak Anda sudah bisa berpikir secara hipotesis. Misalnya, jika aku seorang ayah, ini yang akan kulakukan dengan bayiku, yang merupakan dasar segala pemikiran abstrak, baik kreatif atau matematis. Jadi bagaimana Anda mendorong anak? Biarkan dia yang memimpin, bersiaplah dan bersedia untuk berpartisipasi. “Anda tidak perlu menghibur, menginstruksikan, atau membuat skenario,” kata Dr. Drucker. Dengan melakukan apa yang menarik minat si kecil, Anda akan membantunya menginternalisasi pesan bahwa dia penting dan bahwa apa yang didapati dan dipelajarinya adalah hal menyenangkan dan penting juga. Akhirnya, pelajaran untuk mendorong rasa percaya diri ini akan membantu anak untuk menjadi pembelajar yang sukses dan bahagia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement