Sabtu 24 Jan 2015 17:10 WIB

Jadi Single Parent, Wajib Bekali Diri dengan Ilmu Keuangan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Hazliansyah
Single Parent/ilustrasi
Foto: Rusdy Nurdiansyah/Republika
Single Parent/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, -- Jika perpisahan dengan pasangan baik karena perceraian maupun kematian tak bisa dihindari, perempun harus mampu berdiri sendiri menjalani hidup. Apalagi jika sudah memiliki anak, beban berat terasa dipundak untuk membiayai diri dan anak.

Untuk itu, perempuan harus memiliki beberapa hal dibawah ini sebelum kemungkinan berpisah terjadi. Simak tips dari Perencana Keuangan FinMap Malang, Herastu Rizka Widorini.

Siapkan Proteksi jika Belum Punya

Buat perempuan yang ditinggal selamanya oleh suami, ketersediaan asuransi jiwa bakal terasa sangat membantu dan bermanfaat, terutama jika almarhum suami adalah pencari nafkah tunggal.

Hal yang sama tentu juga dirasakan anak-anak yang ditinggalkan, jika ternyata kemudian ibu sebagai orangtua yang tersisa juga tiada. Karena itu perlu dipikirkan asuransi jiwa untuk ibu yang kemudian bertindak sebagai kepala keluarga.

Hal yang berbeda dialami perempuan yang berpisah karena perceraian, dimana tidak akan diperoleh uang pertanggungan.

Tetapi terlepas dari apa pun penyebab perpisahan, setiap kepala keluarga sebaiknya menyiapkan proteksi kesehatan. Ketika keluarga masih lengkap, suamilah yang bertanggung jawab memberikan rasa aman dalam ketersediaan proteksi kesehatan. Tetapi ketika perempuan menjadi kepala keluarga, tanggung jawab berpindah.

Selain untuk keamanan anggota keluarga, dalam hal ini anak-anak, perempuan juga memerlukan proteksi kesehatan terutama untuk dirinya. Karena sebanyak apapun harta yang dimiliki, jika terkena sakit dapat menghabiskan hartanya.

Bekali Diri dengan Ilmu Perencanaan Keuangan

Hidup terus berjalan, demikian pula pengeluaran. Tanggung jawab keuangan sepenuhnya berada di tangan perempuan. Jika sebelumnya tanggung jawab lebih besar pada pengelolaan, maka sebagai orang tua tunggal sekarang juga bertanggung jawab memperolehnya.

Perkaya ilmu dengan membekali diri dengan ilmu perencanaan keuangan. Tidak harus yang canggih seperti perencana keuangan profesional, tetapi cukup untuk bisa merencanakan masa depan mempersiapkan anak-anak agar bisa mandiri.

Yang tidak kalah penting dan selagi memungkinkan, siapkan juga dana pensiun setidaknya untuk diri sendiri agar tidak menjadi beban anak cucu di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement