REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perceraian bukan hanya sulit untuk pasangan, tapi juga berisiko tinggi bagi anak-anak mereka. Studi menemukan anak-anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga berantakan (broken home) cenderung merasa tidak nyaman, tidak dicintai, dan tidak dianggap penting.
Jika kedua belah pihak memutuskan berpisah, orang tua harus membuat pengaturan khusus untuk memastikan perceraian tak membuat anak-anak menderita. Tantangan membesarkan anak sangat berat, khususnya membuat buah hati merasa tetap dicintai meski kedua orang tuanya bercerai.
Berikut adalah tips pengasuhan anak bagi pasangan bercerai, dilansir dari Womanitely.
Jangan bertengkar di depan anak
Tidak peduli berapa banyak kebencian dan kemarahan Anda terhadap mantan pasangan, jangan biarkan anak-anak menyaksikan orang tuanya bertengkar. Santunlah satu sama lain ketika sedang bersama anak. Jaga perbedaan saat bersama mereka.
Hindari sifat egois dan balas dendam
Anda tidak harus memisahkan anak dari ayah atau ibunya untuk alasan pribadi, seperti marah dan dendam. Anda dan mantan pasangan sama-sama memiliki anak dan menjadikan mereka prioritas. Berikan semua hal terbaik untuk mereka.
Jangan terlalu cepat mencari pasangan baru
Perceraian orang tua akan selalu menjadi luka di hati anak. Hal itu jangan diperparah dengan membiarkan mereka kesepian karena Anda menemukan tambatan hati yang baru. Berkencan dengan orang tua dari teman anak juga perlu dihindari. Sebelum membina hubungan baru lagi, pastikan emosi anak-anak telah siap menerima rencana tersebut.
Cari bantuan profesional bila perlu
Jika Anda merasa bahwa membesarkan anak setelah bercerai luar biasa susahnya, jangan malu mencari bantuan profesional. Anda bisa meminta jasa pengacara untuk tetap mendapatkan hak kunjungan dan hak asuh anak. Konselor profesional juga bisa memberi tips tentang cara membesarkan anak, meski mereka berada di tengah keluarga berantakan.
Meski sulit, membesarkan anak di keluarga broken home bukan hal tak mungkin. Anda membutuhkan banyak usaha dan cinta untuk mencapainya.