Kamis 05 Jan 2017 09:36 WIB

Mengasuh Anak Bagi Single Parent, Hindari Sifat Egois

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Ibu dan anak
Foto: Prayogi/Republika
Ibu dan anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perceraian bukan hanya sulit untuk pasangan, tapi juga berisiko tinggi bagi anak-anak mereka. Studi menemukan anak-anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga berantakan (broken home) cenderung merasa tidak nyaman, tidak dicintai, dan tidak dianggap penting.

Jika kedua belah pihak memutuskan berpisah, orang tua harus membuat pengaturan khusus untuk memastikan perceraian tak membuat anak-anak menderita. Tantangan membesarkan anak sangat berat, khususnya membuat buah hati merasa tetap dicintai meski kedua orang tuanya bercerai.

Berikut adalah tips pengasuhan anak bagi pasangan bercerai, dilansir dari Womanitely.

Jangan bertengkar di depan anak

Tidak peduli berapa banyak kebencian dan kemarahan Anda terhadap mantan pasangan, jangan biarkan anak-anak menyaksikan orang tuanya bertengkar. Santunlah satu sama lain ketika sedang bersama anak. Jaga perbedaan saat bersama mereka.

Hindari sifat egois dan balas dendam

Anda tidak harus memisahkan anak dari ayah atau ibunya untuk alasan pribadi, seperti marah dan dendam. Anda dan mantan pasangan sama-sama memiliki anak dan menjadikan mereka prioritas. Berikan semua hal terbaik untuk mereka.

Jangan terlalu cepat mencari pasangan baru

Perceraian orang tua akan selalu menjadi luka di hati anak. Hal itu jangan diperparah dengan membiarkan mereka kesepian karena Anda menemukan tambatan hati yang baru. Berkencan dengan orang tua dari teman anak juga perlu dihindari. Sebelum membina hubungan baru lagi, pastikan emosi anak-anak telah siap menerima rencana tersebut.

Cari bantuan profesional bila perlu

Jika Anda merasa bahwa membesarkan anak setelah bercerai luar biasa susahnya, jangan malu mencari bantuan profesional. Anda bisa meminta jasa pengacara untuk tetap mendapatkan hak kunjungan dan hak asuh anak. Konselor profesional juga bisa memberi tips tentang cara membesarkan anak, meski mereka berada di tengah keluarga berantakan.

Meski sulit, membesarkan anak di keluarga broken home bukan hal tak mungkin. Anda membutuhkan banyak usaha dan cinta untuk mencapainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement