REPUBLIKA.CO.ID, LIUZHOU -- Seorang pria berumur 39 tahun asal Cina membuat bahkan menggotong rumah portable milikinya sendiri yang terbuat dari bahan daur ulang.
Seorang pria yang berprofesi sebagai pengumpul rongsokan membuat sebuah rumah portable berbahan dasar barang-barang hasil daur ulang. Pria berumur 39 tahun bernama Liu Lingchao tersebut pun menggendong rumah yang dibuatnya sendiri menuju kota untuk bekerja.
Dikarenakan tidak memiliki uang untuk menggunakan transportasi, pria ini terpaksa berjalan kaki dari tempat tinggalnnya menuju kota untuk menjual barang bekas yang bisa didaur ulang. Lingchao terpaksa mencari uang dengan cara ini dikarenakan ia kehilangan pekerjaan dan istrinya pada enam tahun lalu.
Berjalan perlahan dengan sebuah rumah yang berbentuk tenda tentu saja menarik perhatian beberapa warga sekitar yang melihatnya. Bahkan banyak wisatawan yang Alhasil para warga pun menjuluki pria ini dengan sebutan “manusia siput” karena berjalan lambat dan membawa rumahnya ke mana-mana.
"Hidup saya mulai hancur enam tahun lalu ketika saya kehilangan pekerjaan setelah ayah saya meninggal. Tak hanya itu istri saya pun meninggalkan saya. Saya berusaha untuk bangkit dan memutuskan untuk keluar dari depresi saya," ungkap Liu Lingchao kepada Dailymail, Sabtu (13/12).
"Saya rasa saya bisa hidup dengan cara mengumpulkan sampah yang bisa di daur ulang seperti botol plastik dan lainnya, akan tetapi hal ini hanya dapat dilakukan di kota dan saya haru memiliki ongkos untuk dapat kesana," lanjut Lingchao.
Dikatakan lebih lanjut alhasil dirinya memiliki ide untuk membuat rumah yang dapat dibawa-bawa sehingga ia memiliki tempat untuk singgah ketika berjalan menuju kota. "Sambil berjalan pun saya tetap mengumpulkan sampah daur ulang untuk kemudia di jual," tambah pria berumur 39 tahun ini.
Meskipun terbilang aneh, namun usaha yang dilakukan oleh Liu Lingchao membuahkan hasil. Ia bahkan tetap dapat menghasilkan uang dari sampah yang dikumpulkan bahkan dari beberapa orang yang ingin mengabadikan dirinya bersama rumah uniknya tersebut.
"Saya menutupi rumah saya dengan plastik dan mengikatkan bunga-bunga plastik diatasnya. Hal ini dilakukan agar ketika saya berhenti di distrik yang mewah, orang-orang tidak akan merasa geli melihatnya. Bahkan saya mendapat uang tambahan dari beberapa orang yang menjadikan saya objek foto," ujar Lingchao.
Ikuti Whatsapp Channel Republika