Rabu 29 Oct 2014 10:30 WIB

Sembilan Urusan yang Perlu Dibicarakan Sebelum Menikah (2-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Sebelum menikah sebaiknya pasangan membahas dulu beberapa hal yang sifatnya prinsipal.
Foto: Prayogi/Republika
Sebelum menikah sebaiknya pasangan membahas dulu beberapa hal yang sifatnya prinsipal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbicara secara terbuka tentang tantangan hidup setelah menikah akan membuat Anda dan pasangan lebih terencana dalam berumah tangga. Hubungan kemudian bisa terjalin lebih bahagia dengan dasar yang kuat.

Keselarasan merupakan nilai kunci. Setelah menikah, Anda akan terikat dengan pasangan, secara internal dan eksternal. Oleh karena itu ada baiknya Anda dan pasangan membicarakan sembilan hal berikut ini ketika memutuskan untuk menikah dalam waktu dekat, dilansir dari Marie Claire, Rabu (29/10).

6. Harapan dalam hubungan seksual

Seks suami istri itu berbeda dalam 10 tahun ke depan. Banyak pasangan mengikuti terapi atau konseling jika salah satu atau kedua pasangan tidak merasa puas di kamar setelah bertahun-tahun hidup bersama. Sangat penting untuk tetap terhubung secara fisik dan berhubungan seksual setidaknya sepekan sekali untuk menjaga keintiman dengan pasangan.

7. Prioritas hidup

Yang paling penting adalah apakah Anda dan pasangan benar-benar menatap masa depan yang sama. Apa prioritas hidup Anda dan pasangan beberapa tahun ke depan setelah menikah? Apakah setelah tiga tahun menikah Anda berdua harus berkeliling Eropa? Apakah Anda dan pasangan harus kembali ke kampus untuk melanjutkan studi S2 atau S3? Atau memiliki rumah di tepi pantai? Bicarakan aspirasi Anda dan pasangan untuk mencapai hidup nyaman dalam waktu yang terencana.

8. Perilaku buruk pasangan

Anda dan pasangan perlu memberitahukan perilaku buruk masing-masing. Misalnya, ada pasangan yang selalu pergi menonton bola ke stadion setiap akhir pekan, padahal itu adalah waktu yang dibutuhkan bersama pasangan. Ada juga pasangan yang suka pulang mabuk sehabis kerja jam satu malam. Atau, pasangan yang bekerja non-stop 16 jam sehari sehingga mengabaikan pasangan. Perilaku berulang seperti ini sangat mengganggu dan pertanda buruk untuk kebahagiaan di masa depan.

9. Dukungan

Di masa-masa sulit, pasangan biasanya berkomunikasi dengan cara berbeda. Ada suami yang membutuhkan waktu sendiri untuk menyelesaikan masalahnya. Ada istri yang suka bercerita kepada suami tentang masalahnya. Kedua pasangan harus menyuarakan bagaimana mereka nyaman mendapatkan sebentuk dukungan dari pasangan. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan hubungan yang selaras sebelum dan setelah menikah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement